Google

Sunday, June 22, 2008

Hari Meluruskan Arah Kiblat, Saat tepat meluruskan kiblat dan hati kita.

Beberapa hari lalu saya menghadiri Sholat Jumat di Masjid Darunnajah, Komplek Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Setelah Jumatan, saya membaca-baca pengumuman di Mading Informasi Masjid. Ada sebuah pengumuman menarik yg berasal dari sebuah Klinik Bekam/Pengobatan Islami "Al Hijamah" dan baru pertama kali ini saya ketahui, yaitu Hari Melurusan Arah Kiblat.

Karena pengumuman itu bukan berasal dari Takmir Masjid, diketik dikertas ukuran kecil, tidak disertai dengan penjelasan yang rinci, maka saya pun meragukan keabsahannya. Jangan2 hanya sebagai sarana promosi terselubung dari Klinik Bekam tsb. Akhirnya saya putuskan untuk mengecek di internet, dengan memasukkan keyword "Hari Melurusan Arah Kiblat" di search engine Goggle.

Ternyata istilah tersebut memang ada. Bahkan sejumlah situs juga telah menyediakan informasi lengkap. Guna membantu menyebarluaskan informasi penting tsb ke seluruh umat Islam, pada kesempatan ini saya postingkan penjelasan tentang hal tsb. Semoga bermanfaat dan menjadi amal sholih bagi saya... Allahumma Amin...


Apakah arah kiblat bisa berubah? Tentu Tidak! Artinya pengukuran sebelumnya yang memang tidak tepat.
Dasar ayat-ayat Al Qur'an dan Hadist untuk meluruskan Arah Kiblat yaitu:

"Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan shalat), maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka'bah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan." ( QS. Al-Baqarah : 149 ).

Dalam ayat yang lain adalah : QS. Al-Baqarah : 142-144

.

Baitullah ( Ka'bah ) adalah kiblat bagi orang-orang di dalam Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Haram adalah kiblat bagi orang-orang yang tinggal di Tanah Haram ( Makkah ) dan Makkah adalah qiblat bagi seluruh penduduk bumi, Timur dan Barat dari umatKu” ( Hadist Riwayat Al-Baihaqi )


Dalam ajaran Islam, mengadap ke arah kiblat ( Masjidil Haram / Ka'bah ) adalah suatu tuntutan syariah di dalam melaksanakan ibadah tertentu, ia wajib dilakukan ketika hendak mengerjakan shalat (Syarat syahnya sholat) dan menguburkan jenazah orang Islam, ia juga merupakan sunah ketika azan, berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, menyembelih binatang, sujud syukur, serta menentukan arah yang berlawanan / menyelisihi kiblat untuk closet dalam WC/KM (Kamar Mandi) kita / pada saat kita akan melakukan BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil), dan sebagainya.


Secara historis,arah kiblat umat Islam pertama kalinya adalah ke arah Masjidil Aqsa di Jerussalem Palestina. Selanjutnya dengan turunnya Al Qur'an Surat Al-Baqarah : 142-144, maka arah kiblat umat Islam dipindahkan ke arah Baitul Haram Mekah Al Mukarromah. Hal ini terjadi pada tahun kedua setelah Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslim pada saat itu hijrah ke Madinah.


Berdasarkan tinjauan astronomis atau falak, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meluruskan arah kiblat antaranya menggunakan kompas, theodolit, rasi bintang serta fenomena transit utama matahari di atas kota MAkkah yang dikenal dengan istilah Istiwa A'zam (Istiwa Utama). Di kalangan pesantren di Indonesia istilah yang cukup dikenal adalah "zawal" atau "rashdul qiblat".


Istiwa adalah fenomena astronomis saat posisi matahari melintasi meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zuhur. Pada saat tertentu di sebuah daerah dapat terjadi peristiwa yang disebut Istiwa Utama atau 'Istiwa A'zam' yaitu saat posisi matahari berada tepat di titik Zenith (tepat di atas kepala) suatu lokasi. Namun peristiwa ini hanya terjadi di daerah antara 23,5˚ Lintang Utara dan 23,5˚ Lintang Selatan.

.

Istiwa Utama yang terjadi di kota Makkah dimanfaatkan oleh kaum Muslimin di negara-negara sekitar Arab khususnya yang berbeda waktu tidak lebih dari 5 (lima) jam untuk menentukan arah kiblat secara presisi menggunakan teknik bayangan matahari. Istiwa A'zam di Makkah terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 Waktu Makkah dan 16 Juli sekitar pukul 12.27 Waktu Makkah pada tahun-tahun biasa. Sedangkan untuk tahun-tahun Kabisat, tanggal ini dapat maju 1 hari (27 Mei dan 15 Juli) seperti yang terjadi pada tahun 2008 ini.


Fenomena Istiwa Utama terjadi akibat gerakan semu matahari yang disebut gerak tahunan matahari (musim) sebab selama bumi beredar mengelilingi matahari sumbu bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun terlihat di bumi matahari mengalami pergeseran 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS. Saat nilai azimuth matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat maka di tempat tersebut terjadi Istiwa Utama yaitu melintasnya matahari melewati zenith lokasi setempat.


SELASA, 27 MEI 2008 @ 16:18 WIB (Hari ke-1)

SELASA, 15 JULI 2008 @ 16:27 WIB (Hari ke-2)

MATAHARI TEPAT DI ZENITH KOTA MAKKAH

POSISI MATAHARI = ARAH KIBLAT

BAYANGAN MATAHARI = ARAH KIBLAT

Rentang waktu 2 - 5 menit sebelum maupun sesudah pukul 16:18 maupun pukul 16:27 masih ditolerir karena kesalahannya kurang dari 0,5 derajat.

(Berarti kita masih punya waktu 1 hari lagi utk bisa meluruskan arah kiblat kita pada tahun ini, yaitu pada Hari Selasa, 15 Juli 2008).

Saat matahari di atas Ka'bah semua bayangan matahari mengarah ke Ka'bah juga.

Teknik penentuan arah kiblat menggunakan Istiwa Utama sebenarnya sudah dipakai lama sejak ilmu falak berkembang di Timur Tengah. Demikian halnya di Indonesia dan beberapa negara Islam yang lain juga banyak menggunakan teknik ini. Sebab teknik ini memang tidak memerlukan perhitungan yang rumit dan siapapun dapat melakukannya. Yang diperlukan hanyalah sebatang tongkat lurus dengan panjang lebih kurang 1 meter dan diletakkan berdiri tegak di tempat yang datar dan mendapat sinar matahari. Pada tanggal dan jam saat terjadinya peristiwa Istiwa Utama tersebut maka arah bayangan tongkat menunjukkan kiblat.

Karena di negara kita peristiwanya terjadi pada sore hari maka arah bayangan tongkat adalah ke Timur, sedangkan arah bayangan sebaliknya yaitu yang ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang benar. Cukup sederhana dan tidak memerlukan ketrampilan khusus serta perhitungan perhitungan rumus-rumus. Jika hari itu gagal karena matahari terhalang oleh mendung maka masih diberi roleransi penentuan dilakukan pada H+1 atau H+2.

Penentuan arah kiblat menggunakan teknik seperti ini memang hanya berlaku untuk daerah-daerah yang pada saat peristiwa Istiwa Utama dapat melihat secara langsung matahari dan untuk penentuan waktunya menggunakan konversi waktu terhadap Waktu Makkah. Sementara untuk daerah lain di mana saat itu matahari sudah terbenam misalnya wilayah Indonesia bagian Timur praktis tidak dapat menggunakan teknik ini. Sedangkan untuk sebagian wilayah Indonesia bagian Tengah barangkali masih dapat menggunakan teknik ini karena posisi matahari masih mungkin dapat terlihat. Namun demikian masih ada teknik lain yang juga menggunakan bayangan matahari untuk menentukan arah kiblat dari suatu tempat di seluruh permukaan bumi, misalnya teknik sudut azimuth, teknik lingkaran, teknik bayangan muka dan bayangan belakang dan penggunaan theodolit dengan bantuan posisi matahari. Salah satunya yang cukup popiler adalah teknik bayangan matahari (sundial) dengan data bayangan matahari.

Tempat yang memungkinkan penentuan arah kiblat di daerah terang saja.

Dari Yogyakarta Posisi matahari masih cukup tinggi untuk melakukan pengukuran.

Teknik Penentuan Arah Kiblat menggunakan Istiwa Utama :

  1. Tentukan lokasi masjid/mushalla/langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
  2. Sediakan tongkat lurus sepanjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet.
  3. Cari lokasi di samping Selatan atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar dan pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya istiwa utama agar tidak terburu-buru.
  4. Tunggu sampai saat istiwa utama terjadi amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit)
  5. Di Indonesia peristiwa Istiwa Utama terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangakan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat.
  6. Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid / rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
  7. Tidak hanya tongkat yang dapat digunakan untuk melihat bayangan. Menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera atau benda-benda lain yang tegak. Atau dengan teknik lain misalnya bandul yang kita gantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.
UNTUK ORIENTASI LAKUKAN UJI COBA PADA 1 ATAU 2 HARI SEBELUMNYA

Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla / langgar saja yang perlu diluruskan arah kiblatnya. Mungkin kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah kiblat di rumah masing-masing. Dan juga melakukan penentuan arah kiblat tidak mutlak harus dilakukan pada tanggal tersebut bisa saja mundur atau maju 1-2 hari karena pergeserannya relatif sedikit yaitu sekitar 1/6 derajat setiap hari.

Catatan : Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi markas Rukyat Hilal Indonesia (RHI) di 0274-552630 atau 08122743082.

Sumber terkait:

http://rukyatulhilal.org/artikel/rashdul-qiblat-2008.html

http://mutoha.blogspot.com/2008/05/rashdul-qiblat-2008.html

Labels:

Tuesday, June 17, 2008

MLM dan Panjang angan-angan

Beberapa waktu lalu, "seseorang" –yang nomor HPnya tidak dikenali oleh HP Flexy saya - mengirim sms yang intinya mengajak berinvestasi Rp 175.000,- dan dijanjikan hanya dalam kurun waktu 6 bulan uang tsb akan menjadi Rp 7 juta tanpa menuntut kita untuk bekerja keras ??! Katanya Ia sudah mendaftar, dan membuktikan. Kalau tertarik, saya diminta segera mengunjungi dan menjadi downlinenya, di alamat web: http://?nvestaprima.com/?id=agus1 atau http://investaprima.com/join.php?id=agus1 Sms tsb diakhiri dengan kalimat "Semoga sukses".

Karena sudah beberapa kali membaca, melihat, mendengar model-model Multi Level Marketing (MLM) yang tidak sesuai dengan visi misi saya sebagai pribadi dan sebagai seorang Muslim, akhirnya dengan tegas, tuntas, tanpa tedeng aling2, saya membalas sms tsb dengan kalimat: ”Wahai orang2 yg tertipu, janganlah menjadi orang yg panjang angan-angan, bermimpi memperoleh rizki banyak dengan “memperanak” uang…Bekerjalah! Jangan bermimpi! Semoga hidupmu diridhoi!"

Eeh, tak lama berselang, datang sms balasan dari no. HP tsb, menyampaikan ucapan "Terima kasih".

Karena curiga/penasaran tentang siapa pengirim sms itu, akhirnya saya mengecek no. HP tsb ke Hp yang satu lagi (Hp Simpati), dan ternyata no. HP yg meng-sms saya tadi adalah milik salah seorang senior/pejabat/atasan di tempat saya bekerja... !?! Waduh, gimana nih?!

Pantesan aja beliau tahu no. Hp saya, Pantesan aja beliau membalas dengan ucapan "terima kasih".

Awalnya saya merasa gentar, bersalah, ceroboh karena tidak mengecek dulu siapa pengirim sms tsb. Bahkan istri juga sempat ikut cemas, dan meminta saya meminta maaf atas kalimat sms saya yang tidak pantas dibaca oleh pimpinan tsb. Namun, akhirnya saya memutuskan untuk tetap cool, tidak merasa bersalah, apalagi merasa berdosa... karena mungkin beliau sendiri-sebagai seorang Muslim- telah merasa diingatkan dengan kekeliruan jalan yang selama ini beliau tempuh dan dianggapnya benar/halal uang yang diperoleh dari jalan MLM tsb.

Kini MLM tidak hanya ditawarkan lewat kegiatan direct selling / person to person, tapi juga sudah merambah ke dunia maya/via internet. Lihat saja situs-situs berikut ini :

http://www.duta4future.com/?pg=home

http://cariduitviainternet.blogspot.com/

http://www.multisukses.com/?id=irma14

http://www.bisnisinternetindonesia.com/rekomendasi/index.php?cat=MLM

http://vnet.rajaplaza.com/iklanbaris/13/GRATIS-MLM-INTERNET-GibLink2u.Net-Malaysia.html

http://www.lovemoon-id.com/

http://www.mydinariraq.com/index.html

dan tentu masih banyak lagi situs2 serupa, baik dari lokal (Indonesia) maupun dari luar negeri.

Padahal, sebagai seorang muslim kita perlu berhati2 dengan tawaran2 yang "menggiurkan" seperti itu. Apakah itu halal/sesuai syariat Islam/sebaliknya? Uang banyak berlipat-lipat, rumah mewah bertingkat, mobil mengkilat lebih dari empat, makanan serba lezat, kedudukan yang memikat, jika diperoleh dari jalan yang tidak diridhoi-Nya, tentu tidak akan membawa keberkahan dalam hidup. Justru itu akan membebani perjalanan hidup kita di akhirat kelak, karena akan ditanya dari mana datangnya dan dipakai untuk apa harta-harta itu?

Untuk mengkaji kehalalan MLM seperti itu, ada baiknya kita membaca tulisan dari Irfan Syauqi Beik -seorang Dosen IE FEM IPB yang juga Kandidat Doktor Ekonomi Islam IIU Malaysia- yang berjudul Berbisnis Secara Syariah, Mengkaji Ulang MLM

Semoga bermanfaat.

Labels:

Monday, June 09, 2008

Pelajaran berharga dari SKB 3 Menteri soal Ahmadiyah

Setelah lama membiarkan rakyat berkonflik soal Ahmadiyah -karena menguntungkan pemerintah utk mengalihkan isu kenaikan BBM yg menyengsarakan rakyat ke isu SARA, Akhirnya Senin sore ini 9/6/08, Pemerintah menetapkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Mendagri, dan Kajagung.

Berikut isi lengkap SKB 3 Menteri berkenaan dengan Ahmadiyah:

1. Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1 PNPS 2005 tentang pencegahan penodaan agama.

2. Memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya, seperti pengakuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

3. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenai sanksi seusai peraturan perundangan.

4. Memberi peringatan dan memerintahkan semua warga negara menjaga dan memelihara kehidupan umat beragama dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum terhadap penganut JAI.

5. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah dapat dikenai sanksi sesuai perundangan yang berlaku.

6. Memerintahkan setiap pemerintah daerah agar melakukan pembinaan terhadap keputusan ini.

Alhamdulillah. Ahmadiyah telah berlalu. Satu kesesatan telah berlalu. Smoga Damailah negeriku...

Pelajaran berharga dari kebijakan ini :
  1. Kalau jadi Pemegang kekuasaan (Pemerintah) ya harus tegas, tidak plin-plan, banyak pertimbangan, gak brani ambil keputusan segera, sehingga justru hal ini akan menyengsarakan rakyatnya. Ingatkan dengan kasus Pulau Sipadan dan Ligitan? Berpecah-belah, diadu domba oleh pihak2 yg berkepentingan. Selama kita berpijak pada landasan hukum dan konstitusi yg kuat, ya Bismillah, putuskan ! Ijtihad/keputusan hakim yg salah tetap ada nilai pahalanya 1, kalau benar nilai pahalanya 2. Lha kalau tidak bikin keputusan ? Ya jangan jadi pemerintah ( Menteri Agama, Mendagri &/ Jaksa Agung ) saja !!
  2. Yang haq (benar) sudah jelas, dan yang batil (sesat) juga sudah jelas. Jadi jangan pernah lagi mentolelir hal-hal yang jelas2 batil. Ahmad Musadek, Lia Edan, Ahmadiyah, Mak Eroh, paranormal, dukun, Ki Joko Bodo, Kyai/ustadz yang mengajarkan tenaga dalam, Pengobatan alternatif yg bertentangan dengan logika ilmiah dan metode syariah, Mencari pesugihan di Gunung Kawi, Miras-Narkoba, kafe, pub, diskotik, ramalan bintang, perjudian, dll... Babat habis segala bentuk kemaksiatan, aliran sesat, penodaan terhadap agama Islam, dan penyakit masyarakat. Insya Allah keberkahan akan turun dari langit dan dari bumi. Bukannya dari langit mendatangkan banjir, petir, badai, dan dari bumi mengeluarkan semburan gas dan lumpur seperti di lapindo dan sekitarnya.
  3. Salut buat FPI, meski jadi tumbal, perjuangan dan pengorbananmu tidak sia2. Pressure yg telah dilakukan FPI dan ormas Islam lainnya atas lambannya SKB itu telah membuahkan hasil, meskipun dalam SKB tidak disebut secara tegas perintah untuk membubarkan gerakan Ahmadiyah. Kalaupun FPI gugur/syahid (Dibubarkan, red), insya ALLAH akan tumbuh 1000 FPI-FPI lainnya. Gugur satu tumbuh seribu....!

Semoga di masa depan Pemerintah ini tidak perlu lagi "dikerasi" untuk membuat keputusan sepenting itu.

Labels: ,

Monday, June 02, 2008

All muslims must knows this !

Seorang sahabat mendapat kiriman sms dari temannya, dan kemarin saya diberitahukan juga isi sms tsb. Menilik pada isi dan bahasanya (bahasa Inggris), sepertinya sms ini awalnya berasal dari umat muslim di luar negeri. Isinya seperti ini :

Request to All muslims:

  1. Dont say "Mosque", say "Masjid", because Islam people has found that "Mosque" = "Mosquitos" (Nyamuk)
  2. Dont Write "Mecca", write "Mekkah", because "Mecca"="house of wines" (Rumah Anggur/Bir)
  3. Dont Write "Mohd", write completly as "Muhammad", because "Mohd" = "the dog with big mouth" (Anjing bermulut besar)
  4. Dont Write "Allah", write "Allah SWT", because "Allah" = "for Judas Jesus Isa Almasih" (mengacu pada Judas Yesus Isa Almasih, Tuhan umat Kristiani)
  5. If you want to cut "Assalamu'alaikum", say "Aslm", not "Ass" (Keledai/bokong/pantat) = "Donkey" (Keledai).
Catatan: Kalimat dalam kurung kurawal diatas adalah tambahan penjelasan dari saya.

Ada juga orang muslim sendiri yang karena ketidaktahuannya tentang bahasa Inggris justru memberi nama anaknya dengan kata "Mecca". Kayaknya sih keren, Islami, padahal... menurut sebuah majalah muslim Edisi Mei'08, ada 4 urutan nama terbaik untuk anak-anak kita, yaitu:
  1. Abdur Rahman dan Abdullah,
  2. Abdul+ nama-nama Allah SWT/Asma'ul Husna lainnya, seperti: Abdul Hadi, Abdul Majid, Abdus Salam, Abdul Aziz, dll.
  3. Nama-nama nabi, seperti Ibrahim, Ismail, Yusuf, Harun, Yahya, dll, namun yang paling utama, tentu nama Nabi Muhammad SAW.
  4. Nama-nama orang sholih-sholihah, seperti Bukhori, Ali, Umar, Hasan, Ustman, Jabir, Abbas Asasi, Termidzi, Aisyah, Khodijah, Habibah, Sofiyah, Asma' dll.

Jadi, agar kesalahan ini tidak makin merembet, Please forward this posting to All muslims. Jazakallah...