Google

Sunday, March 21, 2010

Catatan kecil dari biaya Studi S-2 di SIMKES UGM

Melanjutkan posting sebelumnya tentang wsd S2 saya, kali ini saya akan memberikan ilustrasi biaya yg harus dikeluarkan untuk menempuh studi tsb. Semua data ini saya sajikan berdasarkan kuitansi2 yg telah saya kumpulkan secara teliti. Smoga informasi ini bermanfaat bagi para calon peserta TUBEL S2 khususnya di Minat SIMKES UGM Ykt, dan bukan sebaliknya, semakin tidak berminat melanjutkan S2 karena "menguras sumber daya" (terutama tabungan).

Dana (Biaya institusional) yg telah saya keluarkan selama menyelesaikan study S-2 ini tercatat sebanyak : Rp. 32.800.000,- dgn rincian sbb:
  • Biaya pendaftaran &Tes seleksi S2 : Rp. 550.000,-
  • Biaya kepastian : Rp. 2.000.000,-
  • SPP Termin I (awal smt I) : Rp. 11.600.000,-
  • SPP Termin II (awal smt II) : Rp. 8.700.000,-
  • SPP Termin III(awal smt II) : Rp. 8.700.000,-
  • Wisuda &Pelepasan Pascasarjana : Rp. 1.250.000,-
Diluar biaya itu juga ada biaya2 non institusional yg berupa biaya hidup, biaya modul/buku, biaya studi banding, biaya penelitian, biaya sarana (transport, kos, rental komputer, dll), biaya pembelian komputer/laptop, dll yg besarnya jika dihitung2 bisa mencapai kurang lebih 15 juta rupiah...

Syukurlah selama studi S2 tsb saya mendptkan bantuan biaya tugas belajar dari "rakyat Indonesia" yg baik hati (melalui APBN) sebesar:
  • Agustus - Desember 2007 = Rp 10.180.000,-
  • Januari - Desember 2008 = Rp 32.600.000,-
sehingga Total bantuan Beasiswa Tubel yg saya peroleh adalah: Rp. 42.780.000,- Dengan demikian, secara hitung2an resmi/biaya institusional, masih terdapat kelebihan dana tubel yg bila kita bisa menghemat, bisa digunakan utk menutup biaya2 non institusional sebagaimana tersebut diatas.

Hasil studi S2 saya -khususnya dalam hal IPK- jika dibandingkan dengan S1 di FKM Undip Semarang dulu juga tidak lah mengecewakan, yaitu: IPK S1= 3,40 dan IPK S2= 3,50.

Terima kasih kpd segenap pihak, terutama kepada Allah SWT, kedua orangtuaku, dan Rakyat Indonesia yg telah menjadi jalan bagi keberhasilan studi ini.

Labels: , , ,

Sunday, March 14, 2010

Manado, Aku Datang !!!

Setelah sebelumnya disibukkan dgn berbagai persiapan Poltekkes Yogyakarta dalam rangka mengikuti Lomba UPP (Unit Pelayanan Prima), Hari Rabu, 10 Mrt -s/d- Jum'at, 12 Mrt 2010 saya bersama 3 orang pejabat Direktorat Poltekkes Yogyakarta diutus untuk menghadiri Pertemuan Nasional, Sounding Draft Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sipensimaru Diknakes TA. 2010/2011. Pertemuan ini dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara.
Berpose disamping Boeing 737-900 ER yg menerbangkan Ykt - Manado PP

Awalnya tidak percaya jika saya termasuk dalam peserta yg dikirim pada pertemuan Nasional tsb, karena
lazimnya yg dikirim pd pertemuan seperti ini adalah para pejabat Poltekkes, seperti Direktur/Pembantu Direktur atau setidaknya Ka. Subbag Adm. Akademik dan Kemhsw. Terlebih lagi, lokasi pertemuannya yg sangat jauh bagi saya yg belum pernah pergi lebih jauh ke arah Timur selain ke Pulau Bali. Namun demikianlah yg kali ini terjadi. Hal yg sama juga dialami oleh Bpk. M. Primiaji. R- rekan sesama Koord. Ursn. di Direktorat Poltekkes Ykt. Alhamdulillah ... Mungkin ini adalah proses regenerasi/pengkaderan bagi kami berdua.

Kami berduapun berangkat terlebih dulu, sebelum Direktur dan Pudir II yg menyusul belakangan karena masih harus melayani tamu penilaian Lomba UPP yg datang dari Pusat (Kementerian Kesehatan di Jakarta). Saat menaiki tangga pesawat Lion yg akan menerbangkan kami dari Bandara Adi Sucipto Ykt ke Jakarta, hujan deras dan angin kencang mengguyur disertai petir. Kamipun dibuat basah kuyup saat di dalam pesawat. Sudah begitu, pesawatnya terpaksa delayed -/+ 1 ,5 jam, menunggu sampai cuaca cukup bersahabat utk lepas landas. Suasana penumpang di dlm pesawat tambah cemas. Terlebih bagi kami berdua yg menempati deret kursi No. 31 D dan E, yg merupakan jalur keluar darurat. Kami punya beban tanggungjawab utk memahami dgn baik prosedur membuka pintu darurat dan membantu para pramugari dan penumpang lainnya jika terjadi keadaan darurat.

Basah kuyup naik pesawat, kayak naik angkot aja... he2.

Akhirnya terdengar pengumuman dari kapten pilot, bahwa pesawat akan berangkat ke Jakarta dgn lama penerbangan -/+ 50 menit, kecepatan -/+ 850 km/jam pada ketinggian 28.000 kaki dpl (diatas permukaan laut).

Setelah tiba di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Tanggerang, pakaian kami pun telah kering dengan sendirinya. Di Cengkareng ini kami transit selama -/+ 1 jam, dan kembali boarding pada pukul 18.35 WIB. Kami berganti pesawat dgn pesawat Lion Boeing 737-900 ER yg lainnya, duduk di No. 8 E dan D. Pesawat berangkat dari Jakarta ke Manado dgn lama penerbangan -/+ 3 jam, terbang pada ketinggian 35.000 kaki dpl. Di dalam pesawat kamipun terpaksa menahan haus dan lapar, krn belum makan siang sejak berangkat ke bandara tadi. Mau beli makan-minum yg ditawarkan pramugari ?! Mikir2 juga, krn 1 botol air mineral ukuran tanggung saja dihargai Rp. 10.000,- Apalagi kalo mau beli souvenir pesawat Boeing 737-900 ER Lion, untuk Topi dihargai Rp. 60 rb, dan Kaos Rp. 120 rb.

Rabu malam, pukul 10.15 WITeng kami pun mendarat dgn selamat di Bandara Internasional Samratulangi Manado. Syukurlah, cuaca cerah dan di bandara telah standby petugas penjemputan dari Poltekkes Kemenkes Manado. Dari bandara kami diantar menuju lokasi pertemuan di Manado Quality Hotel Jl. Piere Tendean No. 88 - 89 Boulevard Manado.

Berpose di patung singa depan loby Manado Quality Hotel, Jl. Piere Tendean No. 88 - 89 Boulevard Manado, Sulut.

Setelah check in hotel dan meletakkan barang2 bawaan di kamar No. 321, kamipun langsung berburu warung makanan halal yg berada di sekitar hotel. Untunglah tak jauh dari hotel (100 m), masih terdapat 1 warung makan Lamongan yg buka. 1 porsi Ayam goreng dan lalapan kiranya sudah memadai utk merapel makan siang dan makan malam kami hari itu. Sekembalinya ke kamar hotel, setelah sholat mlm 2 rakaat dan witir, kamipun tertidur lelap dalam damai...

HARI II
Kamis, 11 Mrt 2010, kami terbangun jam 5 WIB, (jam 6 WITA). Segera kami sholat subuh dengan menghadap ke arah kiblat yg berbeda dgn arah kiblat saat sholat mlm tadi. Ini karena dari jendela terlihat jelas matahari terbit dari sebalik Gunung Manado Tua di sebelah Timur, berarti semalam saya sholatnya menghadap ke Timur... he2.. Allah Maha Pemaaf & Penerima Ibadah hamba-Nya yg tidak tahu/tidak disengaja.

Seharian ini kami berkumpul di Ruang Pertemuan Bunaken mengikuti pembahasan kebijakan Pusdiknakes, laporan hasil kegiatan Sipensimaru Diknakes TA 2009/2010, dan Draft Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sipensimaru Diknakes TA. 2010/2011. Pembahasan draft Juknis Sipenmaru berlanjut hingga berakhirnya presentasi ke-4 kelp Poltekkes pada pukul 21.30 WITA. Bener2 hari Kamis yg panjang dan melelahkan...

Posting terkait kegiatan pertemuan
Nasional, Sounding Draft Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sipensimaru Diknakes TA. 2010/2011 dapat dilihat disini.

HARI III

Jum'at 12 Mrt 2010, setelah sholat Subuh & mandi, sejak pukul 05.30 WITA kami sudah bersiap di loby Manado Quality Hotel. Setelah menunggu beberapa saat, dengan diantar mobil dinas Poltekkes Manado, kami ber-17 memenuhi mobil minibus tsb berangkat ke Pantai Marina dan naik boat menuju Pulau Bunaken.

Berpose sebelum naik boat. Dikejauhan tampak Pulau Manado Tua
(salah satu Pulau di kawasan Taman Nasional Bunaken).

Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Kami ber-17 naik kapal motor "Blessing-III" dengan dikenai biaya perorang sebesar Rp. 50.000,- (PP). Perjalanan ke Pulau Bunaken ini juga merupakan ajang uji nyali tersendiri bagi mereka yg tidak terbiasa naik kapal motor, karena guncangannya cukup membuat ngeri, terlebih pada musim ombak besar. Menurut website Kementerian Kehutanan, musim kunjungan terbaik adalah pada bulan Mei s/d Agustus setiap tahunnya.

Di sekitar Pulau Bunaken terdapat Taman Laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Taman laut Bunaken sangat terkenal, dengan area sebesar 75.26 hektar ini, terdiri dari 5 pulau yang berdekatan yaitu Bunaken, Manado Tua, Siladen, Mantehage, dan Nain.

Dari kaca yg terdapat di bawah kapal motor "Blessing - III" kami dapat menyaksikan keindahan bawah laut Bunaken yg mengagumkan, ikan yg berwarna warni, juga palung laut yg mencapai kedalaman 1.344 meter. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Bahagia akhirnya bisa menjejakkan kaki di Bunaken.
(Untungnya gak ada Pak Naken... he2.)

Setibanya di Pulau Bunaken, kami pun menyempatkan berfoto ria di papan penunjuk nama pulau, dan berburu aneka souvenir khas. Mulai dari baju kaos (sayang anak-sayang istri), gantungan kunci, hiasan kerang, dll.

Setelah -/+ 1 jam menghabiskan waktu di Pulau Bunaken, kamipun harus segera kembali ke Kota Manado, karena pesawat pulang sudah menanti di Airport Samratulangi. Kami terpaksa tidak dapat melaksanakan sholat Jumat, berhubung tidak adanya masjid di bandara, dan waktu boarding yg bertepatan dgn jam sholat Jum'at.

Dari Manado kami naik pesawat Lion Air ke Surabaya, lalu pindah pesawat Wings Air (satu induk perusahaan dengan Lion Air), terbang ke Jakarta. Di Jakarta transit sebentar, lalu terbang lagi ke Ykt dgn Lion Air. Akhirnya kami tiba dgn selamat di Bandara Adi Sucipto Ykt pada pukul 07.00 WIB. Namun, tas bagasi kami ternyata tidak ada. Menurut petugas Lion Air, kemungkinannya bagasi kami tertinggal pada saat transit dan berganti pesawat di Surabaya/ Jakarta. Hal ini biasa terjadi manakala transit/ganti pesawat yg berlangsung cepat (-/+ 30 menit). Karena perpindahan bagasi tidak lebih cepat dari pada perpindahan orang ke pesawat.

Dengan terpaksa, kamipun harus bersabar menunggu kedatangan flight Lion Air berikutnya yg datang dari Surabaya / Jakarta. 1 jam penantian yg penuh dgn kecemasan, doa, dan harapan. Pukul 08.20 WIB, pesawat
Lion Air dari Surabaya mendarat. Kamipun akhirnya mendapatkan kembali bagasi kami dalam keadaan utuh & selamat. Bagasi yg berisi oleh Manado/Bunaken utk kelg & handai tolan di Ykt.

Terimakasih Ya Allah atas nikmat kesempatan dari-Mu ini. Banyak pengalaman berharga bagi kami untuk bekal kehidupan/karir selanjutnya. Atas Ijin-Mu lah Semoga dilain waktu kami dapat kembali berkunjung ke Manado dan pelosok2 negeri tercinta lainnya, bahkan hingga keluar negeri... Amien... Selamat tinggal Manado... Tugas di Ykt sudah menanti.

Referensi:
  1. Taman Nasional Bunaken
  2. Wikipedia, Pulau Bunaken
  3. Kementerian Kehutanan, Informasi Taman Nasional
  4. UKDW, Bunaken.

Labels: , , ,