Google

Saturday, November 22, 2008

Kunjungan wisata dan studi banding ke Bali

Jum'at, 21 Nov '08 s/d Selasa, 25 Nov '08 rombongan karyawan Direktorat Poltekkes Ykt berkesempatan melakukan kunjungan studi banding dan wisata ke Bali. Alhamdulillah bagi saya ini adalah kesempatan kunjungan ke-3 kalinya. Setelah sebelumnya pernah ke Bali untuk pertama kali bersama rombongan karyawan dan dosen Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Depkes Ykt, dan yang kedua kalinya saat ditugasi mendampingi rombongan karyawan dan dosen Jurs. Analis Kesehatan Poltekkes Depkes Ykt.

Rekan seperjalanan saya ke Bali

Slalu ada yang menarik untuk dikunjungi di Bali, apalagi kunjungan saya kali ini setelah kejadian bom Bali, dan objek wisata yg dikunjungi juga lebih bervariasi dari sebelumnya. Pastilah ada yang lain...

Sebelum berangkat, sempat juga di"protes" oleh istri tercinta, krn selama 5 hari
perjalanan itu akan sangat banyak "godaan". Namun yg lebih menjadi concern istri adalah persoalan: sumber dananya dari mana utk tour? halal tidak perjalanan itu? lebih banyak manfaat/mudharat?
Setelah bisa meyakinkan istri bahwa sumber dananya dari Dana Partisipasi Masyarakat (BP3 Direktorat Poltekkes Ykt), dan insya Allah halal. Lalu, soal "manfaat", itu tergantung kita bagaimana memaknai/memanfaatkan momentum kunjungan itu, dan saya berjanji akan memaknai tour ini sebaik2nya, sehingga tidak melalaikan saya dari mengingat kebesaran Allah SWT. karena Allah sendiri telah berfirman kepada umatNya agar melakukan perjalanan dimuka bumi untuk melihat bagaimana kesudahan orang2 yg terdahulu, khususnya yg telah mengingkari keesaan Allah SWT.

Ini adalah sebagian dari foto
dokumentasi nya (sesuai urutan waktu kunjungan) :

Berpose didepan RM Tongas Asri Probolinggo

Ditempat penangkaran penyu Deluang Sari, Tanjung Benoa, Bali

Di depan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Di Pura Uluwatu yg berada diatas bukit berbatasan dgn tebing laut. Hem, indah nian !

Di Pantai Dream Land, Bali.

Foto dgn Barong setelah nonton pertunjukan Tari Barong.
Di Danau Kintamani, Bali

Belanja di Pasar Seni Sukawati, Bali

Di Pantai Sanur, Bali
Studi Banding ke Poltekkes Depkes Denpasar

Bermain speed boat di Danau Bedugul, Bali

Didepan menara Masjid Mantingan, Jatim pada saat perjalanan pulang.

Labels: , ,

Tuesday, November 18, 2008

Pengalaman menegangkan karena klupaan membawa helm.

Kemarin saya menjemput istri yg pulang dari jaga malam di RSUD Wonosari. Dari rumah saya sudah menyiapkan apa yg hrs dibawa ... Helm! Tepat pukul 09.15 WIB saya tiba di perempatan Ringroad Jln. Wonosari. Senang rasanya masih bisa melihat istri tersayang tersenyum manis setelah lelah bertugas semalaman. Namun Betapa kagetnya saya karena ternyata helm yg sdh saya siapkan di rumah tadi ternyata tidak terbawa. Heem... ternyata saya juga manusia, punya khilaf dan LUPA !

Kejadian seperti ini sbelumnya juga sudah pernah terjadi 2 kali, namun kami dapat mengatasinya dgn baik, karena kbetulan saat itu si Hanif (putra I) ikut menjemput, dan ia membawa/memakai helm standar ukuran kecil. Terpaksa deh, helm anak2 itu dipakai oleh ibunya... he2.. Lucu skali kelihatannya. Orang besar pake helm anak kecil...

Namun kali ini, karena si Hanif sekolah, sehingga ia tidak bisa ikut menjemput Umi-nya, maka kami harus mengusahakan helm lain agar perjalanan pulang ke rmh bebas ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (kayak di GBHN aja) khususnya dari pak polisi yg mangkal disejumlah pos perempatan jalan mulai dari perempatan Ringroad Wonosari hingga Jl. Godean Km 4 Banyuraden.

Mau pinjem helm, gak mungkin, karena tak ada orang yang kami kenal & bersedia meminjamkan. Istri menyarankan kami mampir membeli helm terlebih dahulu, namun saya pikir2, dirumah saja sdh ada 2 helm standart yg nganggur, kalo mau membeli yg baru lagi, disamping mahal, juga akan tambah mubazir saja. Mau niru foto orang seperti dibawah ini, gak mungkin, karena saya gak bawa kotaknya... he2.

Akhirnya, dgn mengucapkan Bismillah & tawakkal sepenuhnya kepada Allah SWT-zat yg mengatur segala kejadian- kamipun mengubur dalam2 rasa takut disemprit, ditilang & ditodong polisi. Satu persatu pos polisi terlalui dengan cara berlindung disebalik mobil yang melintas. Sempat juga kami diselip oleh seorang polisi yg melintas menyalip di depan kami, namun mungkin karena ia bukan Polantas/tidak sedang tidak bertugas, jadi kami pun tidak dihentikan dan ditilangnya.

Dengan memilih jalur2 yg relatif aman, akhirnya ketegangan kami slama perjalanan kurang lebih 12 km dengan melintasi Kota Yogyakarta berhasil teratasi dgn baik. Alhamdulillah...

Hikmah dari peristiwa ini: kami harus lebih berhati2, memperhatikan smua bawaan yg diperlukan slama berkendaraan, Helm, jaket, masker, sarung tangan, termasuk mantol hujan, karena sekarang sedang musim hujan.

Tahukah anda ?
Helm adalah alat perlindungan kepala yang berfungsi melindungi kepala dari segala sesuatu yang dapat menimbulkan cidera pada kepala. Helm tertua adalah helm yang terbuat pada masa perang Yunani. Helm yang terbuat dari logam tebal ini gunakan untuk melindungi kepala dari panah dan tebasan pedang saat perang dijaman itu (serem yah…). Bisa disimpulkan bahwa helm pertama kali diciptakan untuk kebutuhan militer.

Labels:

Friday, November 14, 2008

Contoh Presiden Muslim yg patut dijadikan teladan

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:
"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"

Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan,
hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga:
1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-mentrinya untuk datang kepadanya danmenteri-mentrinya tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-mentrinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.
6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto,atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.
12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka (tidak mendapatkan keistimewaan sebagai seorang Presiden).
13. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa. Saat naik hajipun, ia menghindari perlakuan istimewa, ia naik truck seperti jamaah haji lainnya utk berangkat ke masjid.

14. Ia juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.

Mudah-mudahan di pemilu yang akan datang kita akan memiliki Presiden seperti itu.

Diedit dari Sumber : Adakah Presiden Indonesia seperti ini??

Labels: , , ,