MARI BERWISATA BENCANA MERAPI

Berpose di depan mobil salah seorang warga Dusun Pangukrejo yg terhempas oleh dahsyatnya wedhus gembel dan menyangkut di pagar rumah.

Dalam rangka mengisi liburan panjang natal, pada hari Sabtu, 25 Des 2010 kami sekeluarga berwisata ke daerah korban Bencana Erupsi G. Merapi di Kali kuning & Desa Kinah Rejo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman & Kali Gendol.

Niat Utk melakukan wisata bencana ini sudah saya utarakan kepada anak dan istri sejak 1 minggu sblmnya, tepatnya sejak hari Sabtu, 18 Des 2010, setelah kepulangan saya dari mengikuti kegiatan bakti sosial membantu instalasi pipa air bersih & kerja bakti membersihkan rumah sdr2 kami sesama muslim di Cangkringan, Sleman.

Untuk memuluskan niat tsb, kamipun harus berangkat sepagi mungkin dari rumah dinas kami di Komplek Asrama I Poltekkes Ykt Jl. Gadingan, Banyuraden Gamping Sleman. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjebak kemacetan karena padatnya lalu lintas oleh kendaraan pengunjung yg juga ingin melihat daerah2 yg terkena erupsi Merapi di Kec. Cangkringan. Disamping itu juga utk menghindari banyaknya sumbangan/retribusi ilegal pada setiap persimpangan jln yg dipasang portal oleh warga setempat setelah pukul 07.00 WIB.

Pada pukul 05.00 WIB kami berlima (Saya, hanif/Putra I, Taufik/putra II, dan istri yg sedang hamil anak ketiga), telah meluncur ke arah G. Merapi dgn motor Supra-X 125. Menjelang memasuki wilayah Cangkringan, terlihat motor2 dan mobil2 para pengunjung lain sdh saling berkejaran di jalanan yg menuju ke kampungnya Mbah Maridjan.

Menjelang memasuki Dusun Pangukrejo, yg merupakan perbatasan antara daerah yg terkena dgn daerah yg tidak terkena erupsi & wedhus gembel Merapi, kami harus membayar Rp. 5.000,- sbg tiket masuk kpd para pemuda setempat yg membuat portal tidak resmi.

Portal masuk ke Dusun Pangukharjo & Kinahrejo.

Selebihnya disejumlah perempatan/pertigaan dan persimpangan jalan besar maupun kecil terlihat warga yg membawa kotak kardus, meminta sumbangan suka rela kepada para pengendara yg lewat.

Disini tampak pemandangan yg sangat memilukan, rumah2 yg hancur, kendaraan yg hangus, pepohonan yg tumbang, tercabut akar2nya dan terbakar, warga yg mengais2 sisa bangunan ...

Setelah puas melihat kebesaran Allah Yg Maha Perkasa, kamipun turun kembali kali ini melalui jalur jalan yg berbeda dgn jalan naik. Tanpa takut tersesat jalan, karena 1 minggu sblmnya saya telah mengenal jalur turun, kamipun meluncur ke arah Kali Gendol, Cangkringan, Sleman.

Menyaksikan kebesaran & kuasa-Nya di lokasi bencana Merapi, Dusun Pangukharjo. Tampak di sisi kiri adalah Kali Kuning, yg dahulunya biasa digunakan sbg lokasi outbond/perkemahan Pramuka.

Istri dan anak2 berpose di depan jalur jalan utama menuju Kinahrejo (Kampungnya Mbah Maridjan).

Erupsi dan wedhus gembel Merapi telah menghancurkan banyak bangunan umum & rumah2 warga yg berada di sepanjang sisi kiri & kanan sungai dlm radius 100-200 m material berupa pasir, kerikil, bahkan batu2 besar memenuhi kali yg sblmnya curam dan dalam. Yang tampak adalah lautan/padang pasir dan batu, dgn bau belerang yg masih terasa menyengat.

Padang pasir hasil erupsi di sepanjang Kali Gendol hingga ke hulunya (G. Merapi).

Batu besar ditengah jalan.

Jika status G. Merapi meningkat lagi, dipastikan sepanjang Kali Gendol ini akan menjadi "jalan tol" erupsi dan wedhus gembel Merapi.

Tips berwisata bencana Merapi:

• Bawa dan pakailah masker selama berada di daerah bencana karena debu2 Merapi msh sangat byk,
  
• Kaca mata & topi juga penting utk melindungi mata dari debu dan panasnya udara.
  
• Bawalah bekal minum & snak.
  
• Persiapkan BBM kendaraan anda: isilah full tank agar tidak khawatir kehabisan BBM saat berputar2 jalan, cek air radiator, angin roda, dll.
  
• Bawalah camera utk berfotoria di objek2 yg menarik dampak bencana.
• Siapkan sejumlah uang utk kotak sumbangan/infak di berbagai persimpangan jalan.
• Pahami jalur2 jalan ke berbagai objek, agar tidak tersesat & kehabisan BBM.