Google

Saturday, November 28, 2009

Idul Adha, momentum memperbanyak pengorbanan.

"Siapa yg memiliki kelapangan (harta) tapi ia tidak menyembelih qurban, maka jangan sekali-kali mendekati musholla kami" (HR. Ahmad, Ibnu Majah)

Sperti tahun2 sbelumnya stiap memasuki Hari Raya Idul Adha, kebanyakan orang menyambutnya dgn kurang antusias dibandingkan saat menyambut Hari Raya
Idul Fitri.

Hal ini terlihat dari beberapa hal sebagai berikut:
  • Minimnya suara takbir yg berkumandang di masjid2, biasanya orang2 hanya bertakbir pada malam sbelum Hari Raya dan saat pemotongan qurban saja, stelah itu tak terdengar lagi adanya takbir hingga 3 hari tasyrik (tgl 11-13 Dzulhijah).
  • Kurangnya minat masyarakat utk mudik ke kampung halaman saat Idul Adha.
  • SMS ucapan selamat Idul Adha juga jarang yg masuk dari para sejawat dan sahabat.
Meskipun demikian, Alhamdulillah pada tahun ini kami dapat berqurban lebih baik/lebih banyak dari tahun sblmnya, yaitu 1/5 sapi di kantor Poltekkes Depkes Ykt dan 1 ekor kambing di kampung Gadingan, Banyuraden.

1/5 sapi? Ya, berhubung jumlah orang yang bersedia menjadi shohibul qurban di kantor Poltekkes Depkes Ykt th 1430 H ini hanya 5 orang, tak seperti biasanya 1 sapi ditanggung oleh 7 shohibul. Sebelumnya, sempat pula terjadi silang pendapat; perlukah menutupi kekurangan 2 shohibul dgn menambahi dari iuran infak untuk qurban dari civitas akademika Poltekkes lainnya?

Setelah saya mendapat penjelasan syar'i dari seorang ustadz yg kompeten, bahwa iuran utk pembelian 1 ekor sapi harus tidak boleh lebih dari 7 orang shohibul. Sedangkan utk 1 ekor kambing tidak boleh lebih dari 1 orang/1 keluarga, dan utk 1 ekor unta tidak boleh lebih
dari 10 orang. Saya pun berusaha menyampaikan hal tsb dan mempertahankannya di forum rapat panitia. Syukurlah, akhirnya dipahami dan diterima, dan kamipun dapat menyempurnakan niat berqurban 1 sapi meski hanya ditanggung berlima, dan harus menambah iuran Rp.150.000,- per orang. Sehingga total iuran shohibul sapi menjadi Rp.1.500.000,- per orang.

Dengan dana Rp.7.500.000,- tsb, ternyata panitia tetap dapat memperoleh sapi yg memenuhi syarat (jantan, cukup umur, sehat, tidak cacat, dan layak).

Lain lagi dengan cerita qurban kambing di Kampung Gadingan. Itu adalah hasil arisan Qurban di Masjid Al Jama' Gadingan. Kebetulan pada tahun ini adalah putaran terakhir penarikan arisan qurban. Dan saya adalah yg terakhir mendapatkan arisan kambing tsb.

Syukurlah, tahun ini Allah SWT melapangkan rizki kami shingga dapat berqurban lebih baik/lebih banyak dari tahun2 sbelumnya (yg hanya 1 saja).

Bagaimana dgn kisah lebaran haji anda, Sobat ?! Smoga Allah menerima ibadah qurban kita.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1430 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Labels: , , , ,

2 Comments:

At 8:39 AM, Blogger UmmuAimanIrfan said...

Assalamualaikum buat Pak Hadi,
Tahniah di atas blog ini. Saya ada membaca beberapa artikel dari blog pak Hadi. Tulisan ataupun idea idea Pak Hadi bernas.

Tahniah sekali lagi dan teruskan usaha untuk berkongsi pandangan dan idea di sini.

Wasalam.

 
At 8:40 AM, Anonymous Anonymous said...

Assalamualaikum buat Pak Hadi,
Tahniah di atas blog ini. Saya ada membaca beberapa artikel dari blog pak Hadi. Tulisan ataupun idea idea Pak Hadi bernas.

Tahniah sekali lagi dan teruskan usaha untuk berkongsi pandangan dan idea di sini.

Wasalam.

Salam persahabatan
UmmuAimanIrfan, Malaysia

 

Post a Comment

<< Home