Google

Friday, January 18, 2008

Materi Khutbah Jum'at yg kedua kalinya di Masjid Al Jama' Gadingan, Desember 2007

HATI-HATI LAH DENGAN WAKTU LUANG

Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk lebih memilih jalan yang gampang/ringan/ menurun daripada jalan yang sukar/berat/mendaki. Lebih memilih santai ketimbang banyak kerja. [QS. Al Balad (90) : 11]

10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan [Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan],

11. Tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.

12. Tahukah kamu Apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?

13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,

14. Atau memberi Makan pada hari kelaparan,

15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

16. Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

17. Dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Santai pada timbangan yang proporsional memang bagus. Karena itu bermakna istirahat. Dari istirahatlah keseimbangan baru bisa lahir. Dengan istirahat, lelah bisa tergantikan dengan kesegaran baru.

Tapi ketika santai tidak lagi proporsional, yang muncul adalah hura-hura dan kemalasan. Orang menjadi begitu hedonis. Orientasinya bergeser dari keimanan kepada serba kesenangan. Pada saat itu, santai tidak cuma menggusur jenuh, tetapi juga kewajiban-kewajiban. Bisa kewajiban sebagai suami, anak, warga masyarakat, juga sebagai hamba Allah SWT.

Perjalanan waktu yang kita lalui selama tahun 2007 lalu penuh dengan hari-hari libur dan cuti bersama. Di bulan Oktober, 2 minggu lamanya (bahkan lebih) libur Hari Raya Idul Fitri, lalu pada bulan Desember ini pun sejak tanggal 20 – 26 Desember 2007, dilanjutkan dengan tanggal 31 Desember 2007 sebagai libur kejepit pergantian tahun 2008.

Diantara ciri orang beriman diantaranya adalah berhati-hati dengan perbuatan yang sia-sia. Allah SWT berfirman [QS. Al Mu’minun (23) : 1-3]

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,


Rasulullah SAW telah mewanti-wanti para sahabat agar berhati-hati dengan waktu senggang. Beliau bersabda, ”Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhori).

Apabila kita diberi nikmat sehat dan waktu senggang tapi digunakan untuk sesuatu yang tidak berguna maka akan sangat merugilah kita sebagai orang beriman.

Rasulullah SAW juga telah bersabda, ”Salah satu tanda kebaikan dari keislaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya”.


Ada banyak cara menggusur letih dan jenuh

Letih dan jenuh kadang tidak cuma bisa disegarkan dengan santai. Ada banyak cara agar penyegaran bisa lebih bermakna dan sekaligus terjaga dari lalai.

Para sahabat Rasul biasa mengisi waktu kosong dengan tilawah, zikir, dan sholat sunah. Itulah yang biasa mereka lakukan ketika suntuk saat jaga malam. Bergantian mereka menunaikan shalat malam.

Bentuk lainnya adalah bermain dengan istri dan anak-anak. Bukan dengan asyik sendirian menikmati hiburan, pergi kesana kemari sendiri, lalu pulang ke rumah menjadi masalah dengan istri dan anak2. Rasulullah SAW pernah lomba lari dengan Aisyah RA. Kerap juga bermain ”kuda-kudaan” bersama dua cucu beliau, Hasan dan Husein. Dari sini, santai bukan sekedar menghilangkan jenuh. Tapi juga membangun keharmonisan keluarga.

Rasulullah SAW mengatakan, ”Orang yang cerdik ialah yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah.” (HR. Abu Daud)

Ada pihak lain yang mengintai kelengahan kita

Pertarungan antara hak dan batil tidak kenal istilah damai. Pertarungan akan tetap dan terus berlangsung hingga kita mati/ hingga hari kiamat tiba. Dari situlah, saling mengintai dan saling mengalahkan menjadi hal lumrah. Dan kewaspadaan menjadi hal yang tidak boleh dianggap ringan.

Pihak yang jelas-jelas melakukan pengintaian dan berusaha mengalahkan manusia adalah iblis dan para sekutunya yang merupakan musuh abadi manusia. Allah SWT telah membocorkan hal itu dalam firman Nya [QS. Al A’raaf (7): 16-17]

16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).


Pihak lain adalah kelompok manusia yang tidak suka dengan perkembangan Islam. Mereka selalu mengintai kelemahan umat Islam, mengisi rumah-rumah umat Islam dengan hiburan yang melalaikan. Bahkan, mengkufurkan.

Kita saksikan di tayangan2 TV, pada saat-saat liburan itu, berbagai program tayangan film, musik, dll dikemas secara menarik ditawarkan untuk pemirsa anak-anak, dewasa hingga orang tua. Semuanya untuk membuat kita lalai, dengan duduk berjam-jam menonton TV dari pagi hingga larut malam. Masih banyak upaya lain orang kafir untuk menghancurkan Islam. Karena itu, berhati-hatilah dengan waktu luang. Kalau tidak bisa diisi dengan yang produktif, setidaknya isilah dengan yang tidak melalaikan.

Tidak ada yang tanpa batas di dunia ini. Karena sunnatullah dalam alam, semua tercipta dalam takaran tertentu, termasuk umur manusia. Kita semua akan mati, waktu-waktu yg kita lalui semuanya akan menghantarkan kita ke kematian, sehingga marilah kita isi sebaik-baiknya dengan beramal untuk bekal sesudah wafat. [QS. Al Anbiya’ (21) : 1]

1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home