Google

Monday, May 24, 2010

PILKADA SLEMAN 2010.

Hari Ahad/Minggu, tgl 23 Mei 2010,sejak pukul 07.00 - 13.00 WIB secara bersamaan, 3 kabupaten yang ada di Prop. DIY yaitu Kab. Sleman, G. Kidul dan Bantul melaksanakan Pemilu kada (kepala daerah) untuk periode Th 2010-2015.

Ada tujuh pasangan yang mengikuti pilkada Sleman. Jumlah ini lebih banyak dari pasangan calon yang mengikuti pilkada di Bantul dan Gunungkidul. Tujuh pasangan tersebut meliputi empat pasangan yang diusung partai politik dan tiga pasangan independen.

Ketujuh pasangan calon tersebut berdasarkan nomor urut adalah:
  1. Pasangan Bugiakso-Kabul Muji Basuki (independen),
  2. Pasangan Mimbar Wiryono-Cahyo Wening (independen),
  3. Pasangan Sukamto-Suhardono (diusung PKB dan gabungan 15 partai politik non parlemen),
  4. Pasangan Sri Purnomo-Yuni Setya Rahayu (dicalonkan PDIP, PAN, dan Gerindra).
  5. Pasangan Zaelani-Heru Irianto (dicalonkan Partai Persatuan Demokrasi Pembaruan dan Hanura),
  6. Pasangan Hafids Asrom-Sri Muslimatun (dicalonkan Partai Demokrat, PPP, dan PKS),
  7. Pasangan Ahmad Yulianto-Nuki Wakinudhatun (independen).
Sebagai warga negara yg baik dan sadar akan pentingnya proses demokrasi ini, kami pun menyalurkan hak suara di TPS 27 yg terletak di RT 7 RW 2 Klebengan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Ykt.

Meskipun istri saya tidak memperoleh surat undangan/panggilan dan kartu pemilih namun, KPPS setempat dapat mengizinkan istri saya untuk menyalurkan hak suaranya karena hal tsb akibat dari kelalaian/kekurangan dari pihak KPPS maupun KPUD Sleman sendiri. Ini seperti pengulangan kasus yg sama seperti pada saat pemilu legislatif (pilleg) dan pemilu presiden (pilpres) th 2009.
Berbahagia bisa ikut menentukan nasib Sleman 5 tahun ke depan.

Mencoblos bukan mencobreng
Dalam Pemilu Kada kali ini terdapat sedikit perbedaan dalam cara menyalurkan aspirasinya. Jika pada pilleg maupun pilpres tahun lalu dengan cara mencontreng/ memberi tanda V pada salah satu tanda gambar peserta pemilu, maka pada Pemilu Kada ini dilakukan dgn cara mencoblos menggunakan paku di bilik suara yg tersedia.
Cara ini sebenarnya juga sudah pernah digunakan dalam pemilu2 sebelum th 2009.

Pemilu yg sepi
Pemilu Kada kali ini terasa lebih sepi, kurang meriah dibandingkan dgn pilleg maupun pilpres tahun lalu. Hal ini tampak dari tidak termanfaatkannya kursi2 tunggu yg telah disiapkan oleh KPPS bagi para pemilih. Disamping itu juga terlihat dari kurangnya minat masyarakat yg mengikuti proses perhitungan suara hasil pencoblosan di masing2 TPS.

Berpolitik/ikut pemilu juga Ibadah (Amal Sholih)
Menyadari pentingnya proses demokrasi ini sebagai wasilah/cara yg konstitusional utk menghadirkan calon pemimpin yg tepat, bebas dari KKN, dapat membawa perubahan ke arah yg lebih baik, menghadirkan kebaikan, "kemakmuran & kesejahteraan" bagi rakyat Sleman, dst, terlebih lagi jika dipahami bahwa semua aktifitas kehidupan ini adalah bagian dari ibadah kepada-Nya jika diniatkan utk menghadirkan kebaikan, maka sebagaimana pemilu2 sebelumnya sayapun berusaha terlibat aktif membantu terlaksananya pemilu.

Setelah mencoblos di TPS 27 tsb, saya pun memenuhi ajakan teman untuk membantu dalam menyediakan logistik (konsumsi snack& makan siang) bagi para saksi di TPS 021 Cokrowijayan, TPS 022 dan TPS 023 Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Menang Ora Umuk, Kalah Ora Ngamuk

Meskipun hasil sementara Pemilu Kada Kab. Sleman Th 2010 telah diketahui, dimana pasangan incumbent masih menguasai perolehan suara sementara, mengalahkan 6 pesaing lainnya, termasuk pasangan No. 6 yg saya dukung. Namun itu tak membuat saya jadi patah semangat/kecewa.

Tiga besar urutan perolehan suara sementara Pemilu Kada Kab. Sleman adalah sbb:
  1. Pasangan Sri Purnomo-Yuni dengan 35,14 persen.
  2. Pasangan Bugi-Kabul dan Sukamto-Suhardono masing-masing dengan 21,13 persen.
  3. Pasangan Hafidh-Muslimatun dengan 13,70 persen.
(Hasil akhirnya masih menunggu pengumuman resmi dari KPUD Sleman).

Namun demikian, saya mengucapkan Selamat kepada Pasangan yg akan memenangi Pemilu Kada di Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Mohon Ora Umuk (jangan sombong). Dan bagi Pasangan yg belum berhasil menang, ya Ora Ngamuk (jangan mengamuk/ anarkhis).

Mari wujudkan Yogyakarta Berhati Nyaman, Sleman yg sembada, Bantul yg Projotamansari, dan Gunung kidul yg handayani.

Labels: , , , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home