Google

Sunday, June 28, 2009

Fakta Ini Sungguh Menakutkan... !

Seorang teman –– pemandu beberapa wartawan Amerika Latin –– tak mampu berkomentar atas pernyataan wartawan saat makan malam di salah satu café di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Wartawan itu berkata,"Saya tidak menduga remaja Indonesia begitu bebas, melebihi negara kami...."

Sebelum berkunjung ke Indonesia mengikuti "Journalist Visit Programme", wartawan itu membayangkan Indonesia –– sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam –– adalah negara yang memegang teguh prinsip-prinsip agama, etika, dan moral. Ternyata keliru. Di Ancol, dia menyaksikan anak-anak muda bebas melakukan apa saja di depan umum.

Teman pemandu itu tidak dapat berkata apa-apa. Ia terdiam, sunyi, dan kehilangan kebanggaan. Ia merasa asing dan terpelanting dalam fakta yang sangat nyata.

Dan, kita juga terpelanting atas hasil survei ini: Pada 2008, menurut keterangan Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN), M Masri Muadz, sebanyak 63 persen remaja Indonesia usia SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah.

Mengutip hasil survei yang diterimanya, Masri menyebutkan, jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2005-2006 di Jabotabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar, berkisar 47,54 persen remaja mengaku berhubungan seks sebelum nikah. Peningkatan ini, antara lain, disebabkan pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan, keluarga, dan media massa.

Data lain –– yang menyedihkan dan membuat kita bergidik –– berasal dari Departemen Kesehatan. Sampai September 2008, menurut data tersebut, sebanyak 15.210 penderita AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia. Dari jumlah itu, 54 persen adalah remaja.

Dan, simak lagi data ini: Survei yang dilakukan Annisa Foundation di Cianjur, Jawa Barat, pada 2007, menemukan hasil mengejutkan. Di kota ini, lebih dari 42,3 persen pelajar perempuan di kota santri itu telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Para responden mengaku hubungan pra-nikah itu dilakukan atas suka sama suka. Bahkan, ada responden yang mengaku berhubungan lebih dengan satu pasangan.

Survei yang dilakukan pada Juli sampai Desember 2006 kepada 412 siswa SMP dan SMA itu, menurut Direktur Annisa Foundation, Laila Sukmadevi, kecenderungan pelajar Cianjur berhubungan seks pra-nikah bukan karena persoalan ekonomi.. Alasan ekonomi hanya 9 persen, selebihnya karena pergaulan dan lemahnya kontrol orangtua.

Temuan lain Annisa Foundation, sebanyak 90 persen remaja yang melakukan hubungan pra-nikah tersebut, bukan karena tidak paham nilai-nilai agama dan moral. Mereka justru mengetahui bahwa perbuatan itu dosa dan sangat tidak pantas.

Jauh dari Jakarta, tepatnya di Samarinda, Kalimantan Timur, survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Samarinda pada September 2008 lalu, menemukan hasil yang menyedihkan. Dari 300 pelajar Samarinda, 12 persen di antaranya mengaku pernah melakukan hubungan badan.

Menurut survei PKBI itu, 14 persen hubungan seks dilakukan di sekolah, 28 persen mengaku melakukannya di rumah. Ironisnya, hubungan badan dilakukan di sekolah saat jam istrahat maupun ketika usai belajar. Sedangkan di rumah dilakukan saat kedua orangtua tidak berada di rumah.

Organisasi riset nirlaba AS, Research And Development (RAND) melaporkan penelitiannya November 2008 lalu, bahwa tayangan televisi sangat berpengaruh terjadinya kehamilan di kalangan remaja di AS. Pengkajian yang disiarkan jurnal Pediatrics itu menyebutkan, remaja yang banyak menonton acara yang mengandung unsur seksual, menghadapi risiko hamil lebih besar.

Pengkajian itu memfokuskan pada 23 acara televisi kabel yang populer di kalangan remaja, antara lain komedi situasi, drama, acara realitas, dan kartun.

Angka kehamilan remaja di AS tetap tinggi dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya. Hampir sejuta gadis berusia antara 15 hingga 19 tahun hamil setiap tahunnya, atau sekitar 20 persen wanita yang aktif secara seksual dalam kelompok umur tersebut.

Hasil penelitian dan survei tersebut sangat menakutkan. Gaya hidup permisif, budaya televisi, telah mendorong para remaja terperosok dan jatuh ke jurang terdalam. Di Indonesia, remaja-remaja kita diserbu gaya hidup serba mungkin. Pendidikan agama telah berubah menjadi angka-angka dalam buku rapor semester.

Kehidupan remaja di AS dan Indonesia, terutama di perkotaan, hampir sulit dibedakan. Mereka mendapatkan apa saja. Bahkan, lemahnya penegakan hukum, memungkinkan remaja Indonesia mendapatkan jauh lebih besar dan menakutkan dibandingkan di AS. Video porno, majalah porno, tayangan televisi yang serba benda dan kemewahan, serta situs-situs porno di internet, dengan mudah didapatkan.

Dan, yang sangat menakutkan, ketika persoalan ini dianggap sebagai suatu yang biasa. Ini bahaya lebih dahsyat dari yang dibayangkan orangtua, pendidik, ulama, dan negara.

Seorang wartawan Amerika Latin berkata, "Saya tidak menduga remaja Indonesia begitu bebas, melebihi negara kami.....’"

Wartawan itu sesungguhnya sedang menggugah kesadaran kita – yang selalu merasa lebih baik, lebih terhormat, dan bahkan lebih mulia. Ini sungguh menakutkan.

Tulisan ini dikutip dari situs
Antara. (ditulis oleh Asro Kamal Rokan pada Senin, 1 Juni 2009)


---------------------------------------------------------
Saya sebagai seorang muslim, orang tua, dosen, pemerhati lingkungan dan sosial sangat miris juga membaca fakta2 baru tsb. Terlebih menyimak hasil temuan Annisa Foundation pada pelajar perempuan di kota santri Cianjur tsb. Sepertinya orang Islam sudah lupa terhadap tuntunan agamanya yg terdapat dalam Al Qur'an, surat Al Israa'/17 : 32. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

Mendekati saja sudah tidak boleh, terlebih melakukannya... Naudhubillah... Itu termasuk salah satu Dosa Besar !!!

Sanksinya pun telah jelas diatur Allah SWT dalam Al Qur'an, surat An Nuur /24: 2. "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."

Itu adalah sanksi hukuman untuk Perempuan dan laki-laki yang berzina yang belum menikah, sedangkan untuk Perempuan dan laki-laki yang berzina yang sudah menikah, hukumannya jauh lebih berat, yaitu di-Rajam (ditanam separo badan, kemudian dilempari batu sampai mati !). Kalau kita dengar/baca di media massa, terjadinya perselingkuhan (zina, red) yg dilakukan para orang tua/ pejabat/ anggota DPR/ tokoh masyarakat, dll... hakikatnya mereka adalah seperti mayat2 hidup yang berkeliaran, karena seharusnya-jika mereka menyadari aturan Allah & Rasul-Nya- mereka sudah dirajam/mati. Tak layak lagi mereka berkeliaran di muka bumi, terlebih mengatur amanah/urusan masyarakat, karena hanya akan membuat kenistaan, kerusakan (tatanan moral dan sosial), serta membawa bala bencana bagi orang lain dan lingkungannya.

Allah telah mengajarkan kepada umat-Nya yang beriman, bagaimana caranya agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar ini, yaitu sebagaimana tercantum dalam surat An Nuur /24: 30. "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." dan dalam surat An Nuur /24: 31. "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada ... dst."
Jadi, sebenarnya semua bentuk perzinaan berawal dari pandangan yg tidak terjaga/tidak dapat menahan pandangan, sehingga akan mengotori hati dan pikiran manusia beriman, lalu pada akhirnya ia menjadi tergelincir sehingga tak akan mampu memelihara kemaluannya !

Rasulullah Muhammad SAW telah pula menuntunkan kita cara untuk mengendalikan nafsu syahwat yg tak terkendali, yaitu:
  1. Kalau kita sudah mampu menikah maka dituntunkan segeralah menikah, sehingga lebih terjaga kehormatannya, dan mendapatkan tempat penyaluran yg suci, dan diridhoi. Melakukannya pun (setiap hari/ 3x sehari) akan bernilai sedekah !
  2. Kalau belum mampu menikah maka dituntunkan melakukan dan memperbanyak puasa sunat (alternatifnya: 3x pada setiap pertengahan bulan hijriyah/ puasa Senin-Kamis / puasa seperti Nabi Daud-sehari puasa-sehari berbuka).
Marilah kita ingat baik-baik pesan Allah dalam surat At Tahrim/66: 6, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."

Semoga diri kita, keluarga kita, masyarakat kita dapat menjauhi perbuatan dosa besar (Zina) ini, karena Allah SWT telah menjanjikan dalam surat An Nisaa' /4: 31. "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." dan janji-Nya dalam surat Al Mu'minuun/23: 5, 10 – 11. "dan orang-orang yang menjaga kemaluannya... Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."

Akhirnya, marilah kita renungkan doa yg dituntunkan Allah dan Rasul-Nya dalam surat Al Furqaan/25: 74. = "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".

Bagaimana mungkin anda akan memperoleh keturunan yg akan menjadi penyenang hati dan menjadi imam/ pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa jika pernikahan yg anda lakukan karena MBA (Merried By Accident), anak anda adalah hasil perzinaan/ sex pra-nikah ??!!
Itu seperti punuk merindukan bulan, tak kan mungkin... Coba lihat saja faktanya di masyarakat.

Anak yang sholih-sholihah hanya akan terlahir dari ayah/abi - ibu/ummi yg sholih-sholihah pula..

Wallahua'lam...

Labels: , ,

2 Comments:

At 5:19 PM, Anonymous oRiDo™ said...

yups..
semoga kita semua dapat terhindar dari zina. serta dapat menjaga keluarga dan lingkungan, dari pergaulan bebas..

 
At 7:38 PM, Anonymous blog penghasil uang said...

Semoga saya diampuni :(

 

Post a Comment

<< Home