Google

Thursday, April 24, 2008

Internet bikin pintar / bikin otak tumpul?

Seorang pemenang Nobel pernah menyatakan bahwa internet membawa kebodohan. Pada kesempatan lain, seperti dikutip detikINET dari The Argus, Rabu (16/1/2008), Profesor Tara Brabazon dari University of Brighton, Inggris mengungkapkan pendapat yang kurang lebih sama dalam pidatonya.

Ia menandaskan, banyak anak muda di seluruh dunia menggampangkan proses pendidikan gara-gara internet. Ditambahkannya, keberadaan internet berpotensi menumpulkan otak dengan membunuh rasa ingin tahu para pelajar.

Keberadaan mesin cari misalnya, membuat mahasiswa mengandalkan internet sebagai sumber informasi untuk menyusun tugas-tugas kuliah. Padahal menurut Brabazon, situs semacam Google menawarkan konten yang tidak berbobot bagi mahasiswa.

"Ini adalah waktunya untuk mundur sejenak dan mencari cara yang benar dalam pemakaian teknologi. Terlalu banyak pelajar yang tak memakai otak mereka karena teknologi," tandas Prof Brabazon.

Dia mengungkapkan bahwa ribuan mahasiswa membuat tugas kuliah yang tak bermutu karena hanya mengandalkan mesin cari internet. Fenomena seperti ini disebutnya berdampak tidak baik bagi semua pihak.

Prof Brabazon pun tak segan meminta mahasiswanya membuat penelitian dengan membaca buku-buku perpustakaan dan bukannya mencari di internet. "Saya melarang semua mahasiswa memakai Google, Wikipedia, dan semua situs semacam itu," ujarnya.

Menurut saya sendiri, tidak tepat juga jika menganggap internet bikin otak tumpul. karena untuk bisa mengakses internet sendiri kita perlu belajar (menggunakan otak), untuk bisa mendapatkan bahan kuliah yang relevan, up to date, dan menarik dari internet juga perlu belajar
(menggunakan otak), dengan demikian otak kita bisa menjadi makin pintar dengan komputer dan internet. Lain halnya jika kita hanya meng-copy-paste saja bahan yang kita dapatkan dari internet itu untuk mengerjakan/menjawab tugas-tugas kuliah dari dosen. Tentu otak kita tak akan bertambah apa2, melainkan hanya menjadikan kita sebagai plagiator dan bahkan melanggar hukum/hak cipta orang lain.

Teknologi (Komputer, Internet, TV, Radio, HP, dll) tidak harus dijauhi, ditinggalkan, tapi harus dimanfaatkan secara bijak dan tepat agar memberi kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan produktifitas hidup kita... Fiddunya wal Akhirat... Semoga...




Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home