Google

Saturday, March 28, 2009

Mudik ke Solo Naik KA Pramex


Jum'at Sore 27-3-09 kami sekeluarga pulang ke Solo. Kali ini kami memilih moda transportasi berbeda dari biasanya. Jika biasanya kami mudik ke Solo naik bis umum, maka kali ini kami ingin mencoba naik Kereta Api, sesuatu yg slama ini telah dikenal dan disukai oleh anak2, tapi belum pernah di alami langsung. Maka ini adalah pengalaman pertama bagi mereka bepergian naik KA.

Pilihan kami adalah naik KA. Pramex. Pramex adalah singkatan dari Prambanan Express, kereta api cepat yang menghubungkan kota Jogya dan Solo dalam satu jam perjalanan. KA ini kini kian ramai dan populer, selain waktu tempuh yang cepat, karcis yang murah, jam keberangkatan juga semakin banyak. Sekarang hampir tiap satu setengah jam sekali ada pemberangkatan kereta dari Solo ke Jogja dan dari Jogja ke Solo. Jadwal KA Pramex selengkapnya dapat dilihat disini.

Tarif Kereta Api nya cukup murah, yaitu Rp. 7.000,- /orang dan kami berempat dikenai harga Rp. 21.000,- (si Kecil Taufik-umur dibawah 3 tahun- tidak dikenai harga tiket).

Kamipun menyelesaikan perjalanan di Stasiun Balapan. Stasiun KA yang terkenal karena lagu Campursari-nya Didi Kempot. Sudah pernah dengar belum? kalo belum, Boleh lah menyimak sejenak videonya disini. Dari sini kamipun melanjutkan naik bis kota Surya Kencana jalur B ke arah Paulan, Colomadu.

Alhamdulillah, kamipun tiba dirumah mertua indah dengan selamat pada pukul 17. Anak2 senang bisa merasakan naik KA, mertuapun senang bisa melihat 2 orang cucu jagoannya yang sudah semakin besar & lincah.

Setelah melepas penat dan bersilaturrahmi/kangen-kangenan dengan mertua semalaman, Sabtu pagi kami pun langsung berpamitan untuk kembali ke "habitat" asalnya di Yogyakarta Berhati Nyaman. Kali ini kamipun kembali memilih pulang naik KA Pramex tujuan Jogja, karena sepeda motor yang kemarin kami bawa dari rumah sudah sabar menanti di tempat parkir Stasiun KA Lempuyangan Jogja.

Dan sebagai orang tua yg baik, pada saat berpamitan ibu mertuapun menghadiahi uang "pembinaan" kepada ke-2 cucunya @ Rp.50.000,- Alhamdulillah, Lumayan... bisa untuk mengganti transport KA dan buat membeli oleh2 dan popok si kecil kalau bepergian lagi... he2. Itulah balasan di dunia bagi orang2 yg rajin bersilaturrahmi. Smoga balasan di Akhirat sana lebih baik lagi telah siap menanti kami ... Amin... !

Any way, Sudah bersilaturrahim ke orang tua/mertua pada hari libur ini?

Labels: , , , , ,

Friday, March 20, 2009

Touring ke Gunungkidul

Hari Jum'at, 20 Maret 2009 saya diminta istri tercinta untuk mengantarnya mengurus surat ijin dan berkas-berkas kelengkapan untuk persyaratan pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan induk asal Departemen Kesehatan. Pilihan program studi yang rencananya akan diambil adalah Patologi Klinik di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Spesialisasi ini memang tidak semenarik Obsgyn, anak / bedah, dll. tapi justru karena masih belum banyak peminatnya dan diproyeksikan ke depan nanti memang dibutuhkan oleh RSUD Wonosari (maupun RS/unit pelayanan kesehatan lainnya, red), maka kesempatan untuk lulus pun insya ALLAH terbuka lebih lebar.

Demi cinta dan demi suksesnya urusan istri, karena waktu
yang tersedia tinggal 1 hari ini saja, berhubung besok Sabtu, 21 Maret 2009 berkas sudah harus diserahkan ke Dinas Kesehatan Propinsi DIY, maka saya pun menyempatkan untuk mendampingi. Dan pilihan moda transportasi yang paling pas untuk urusan kecepatan pastilah sepeda motor roda 2. Maka pada pukul 07.00 WIB, setelah menyiapkan si kecil berangkat ke sekolah, meluncurlah kami berdua ke Gunung kidul menggunakan Honda Supra X 125 cc. Itung-itung, sebagai kegiatan touring sekaligus test drive, karena selama ini motor itu belum pernah dibawa naik ke Gunung kidul/ pulang ke rumah mertua indah di Solo.

Karena hari Jum'at adalah hari
yang pendek, maka kami putuskan untuk mengurus surat2 ijin ke Dinkes Kab. Gunungkidul terlebih dulu, barulah ke RSUD Wonosari untuk melengkapi berkas2 lainnya. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar. Surat-surat ijin dan tanda tangan dari para pejabat yang diperlukan dapat kami peroleh saat itu juga, sehingga pada pukul 10.00 WIB kami sudah dapat menyelesaikan urusan, dan bersiap untuk pulang /"turun gunung" ke Yogyakarta lagi.

Perjalanan dengan motor ini mengingatkan saya pada saat pertama kali kami datang ke RSUD Wonosari Gunung kidul untuk mengantar istri mengikuti tes wawancara kerja sebagai tenaga dokter honorer. Itu terjadi 2 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 2007. Dan atas berkat rahmad Allah SWT, istri lulus dan diterima sebagai dokter jaga di bagian UGD RSUD Wonosari.

Dan kini, kamipun kembali berdoa dan berharap kepada Allah SWT-Pemilik segala pintu rizki dan ilmu- agar istri saya dapat kembali lulus dalam seleksi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ini, sehingga per 1 Juli 2009 insya Allah dapat mulai mengikuti pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Dan semoga saja sayapun sudah selesai thesisnya, sehingga kami bisa bergantian kuliahnya... Saya lulus S2, istri masuk kuliah pendidikan dokter Spesialis.... Allahumma Amien... (Mohon doa restunya ya..).

Dalam perjalanan pulang dari Wonosari, kami menyempatkan singgah sebentar di tepi Bukit Patuk untuk berfoto2, sambil menikmati indahnya panorama Yogyakarta dari atas bukit, sekaligus melepas kepenatan badan dan -maaf- pantat yg panas karena jarak tempuh yang lumayan jauh (kurang lebih 1 jam perjalanan).

And... Mission completed ! Welcome home sweet home, Baby !!

Labels: , , , , , , ,

Friday, March 13, 2009

Andai Rasul berkunjung ke rumah kita sehari... (Sebuah renungan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW)

Berikut ini adalah materi khutbah Jum'at saya pada Tanggal 13 Maret 2009 di Masjid Al Jamiah, Gadingan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Karena masih berdekatan dgn hari peringatan Maulid nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2009, maka tema yang saya pilih juga berkaitan dengan hal tsb.
Selamat membaca, smoga menjadi tausiyah yang berharga bagi kita smua.


1. Puji syukur kehadirat Allah :

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An-Nahl: 18)

Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur [1016]. (QS Al-Mu'minun:78)

[1016] Yg dimaksud dengan bersyukur di ayat ini = menggunakan alat2 tsb untuk memperhatikan bukti2 kebesaran & keesaan Tuhan, yg dpt membawa mereka beriman kpd Allah s.w.t. serta taat & patuh kepada-Nya. kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.

2. Bershalawat kepada Nabi SAW:

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya [1230]. (QS. Al Ahzab (33) : 56)

[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari Malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad. [1230] Dengan mengucapkan Perkataan seperti: Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi.

3. Ibadallah ! Saya wasiatkan kepada jamaah sekalian dan juga kepada saya pribadi untuk selalu bertaqwa & meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah di mana saja kita berada. Dan janganlah kita mati melainkan dalam Islam.

Jamaah Jumat yg sama2 mengharapkan rahmad & ampunan Allah SWT..
Pada kesempatan kali ini, Masih dlm suasana memperingati maulid/ kelahiran Nabi Muh SAW, khotib ingin mengajak kpd diri kami pribadi dan jamaah Jum’at skalian utk melakukan introspeksi diri, apakah yg tlh kita lakukan dlm kehidpn kita sbg orang Islam shg kita layak untuk disebut sbg umat/pengikut Nabi Muh, SAW.

Rasul bersabda bahwa barangsiapa menghidupkan sunahnya, sesungguhnya dia mencintai Rasulnya, dan barangsiapa mencintai Rasul, sungguh dia akan bersama-sama dengan Rasul di dalam Surga.

Pernyataan Baginda Rasul ini sangat memotivasi jiwa umatnya untuk dapat bersama beliau di dalam Surga dengan segala kenikmatan yang tiada tara, Kita sering mendengar informasi ini dari Al Quran atau Hadist Nabi. Rasanya kita ingin lebih cepat meraih kenikmatan itu. Dan ujung-ujungnya muncul rasa rindu dan rasa cinta yang sangat mendalam kepada Baginda Rasulullah. Namun, kita tanyakan kepada kalbu kita masing2, Apakah sudah pantas diriku ini bersanding bersama Rasul ?

Dalam kesempatan yg lain, Rasullullah Muhammad SAW juga bersabda : “Barang siapa yg menghidupkan sunnahku disaat terjadi kerusakan pada ummatku maka baginya pahala seseorang yang mati syahid.”

Hadits ini menyadarkan kita akan pentingnya kembali pada kehidupan Islami & menghidupkan sunnah Nabi saw. terutama di saat ummat mulai cenderung & terpedaya dengan segala gaya hidup yang tidak berasal dari nilai-nilai Islam. Hal tersebut mengakibatkan ummat Islam tidak lagi memiliki jati diri, dan kecintaannya kepada Nabi Saw sebagai suri teladan, larut sedikit demi sedikit, berganti mengikuti gerak dan gaya masyarakat yang jahiliyah,

Melalui Khutbah ini khotib mengingatkan kita smua akan sosok pribadi agung Baginda Rasulullah Muh SAW yg kita cintai, & patut kita jadikan suri tauladan serta kita harapkan syafaatnya slalu.

Ma'asyiral Muslimin rahima kumullah ... Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia!
Sekarang marilah kita Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan?

Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau dan mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita untuk melepaskan rasa rindu yang sudah lama dipendam. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar beliau sudi menginap beberapa hari di rumah kita untuk bercerita dengan tutur kata yang lembut, mengajarkan kepada kita tentang Islam, sopan santun, ilmu dan hikmah.

Tapi barangkali sambutan kita justru sebaliknya, Kita meminta beliau menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD rated R18+ / ”Triple X” yang ada di ruang tengah, bercampur dengan beraneka VCD yang sebagian besar bergambarkan wanita terbuka setengah auratnya dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke ruang dalam/ ke gudang belakang.

Atau barangkali kita teringat akan lukisan/kalender wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, patung2 kesayangan, keris kesaktian, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke gudang belakang.

Barangkali kita akan segera memindahkan lafal kaligrafi Allah dan Muhammad yang biasanya berada didekat dapur dalam keadaan berdebu dan memindahkan/memasangnya ke ruang tamu.

Bagaimana bila kemudian beliau Nabi Muh SAW sudi menginap di rumah kita, walaupun hanya satu malam?

Barangkali kita teringat bahwa diri kita/ keluarga kita/anak2 kita lebih hapal lagu-lagu Spice girls, Slank, campur sari/campur saru atau tembangnya Beattle atau Rollingstone dibanding hapalan Sholawat kepada Rasulullah, apalagi hafalan ayat2 Al Quran.

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah atau sirah nabi yang menceritakan perjalanan hidup beliau.

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan para sahabat beliau tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Ranger atau Doraemon, ninja Hatori, dll.

Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar menjadi ruang musalla, karena beliau sangat menyenangi sholat yang berjam-jam diwaktu malam.

Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita(Ibu/istri/putri2) tidak memiliki koleksi jilbab/pakaian muslimah yang pantas dipakai sewaktu berhadapan dengan beliau untuk mendengarkan petuah-petuah beliau. Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita.

Kemana kita harus meyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Karena bisa jadi gudang-gudang di belakang sudah pada penuh oleh barang2 .

Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita jarang ke masjid, mana tau nanti beliau menanyakan siapa nama penjaga mesjid kampung kita, karena beliau sangat perhatian terhadap orang-orang seperti itu.

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita sibuk di depan TV, karena sinetronnya sayang untuk diliwatkan.

Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah, apalagi puasa sunah.

Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca AlQuran, tapi asyik membaca koran/majalah dan menonton TV- hingga AlQuran terlihat rapi dan bersih diantara buku-buku di rak buku kita.

Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita, dan tidak berperilaku baik kpd tetangga.

Barangkali kita menjadi malu jika beliau Nabi Muh SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.

Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah!

Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?

Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?

Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung & menginap ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu. Karena perilaku kita, kehidupan kita sehari2 masih jauh dari layak untuk disebut sebagai pengikut nabi Muhammad SAW.

Wallahu alam bissawaf..

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab(33):21)

Marilah melalui peringatan maulid nabi kita berusaha sekuat tenaga kita untuk dapat terus mengikuti suri tauladan beliau, menghidup2kan sunah beliau dlm sisa umur yg ada pd kita, shg sesuai sabda nabi diawal khutbah tadi, kita layak mendptkan pahala seseorang yang mati syahid dan kelak akan berkumpul bersama-sama dengan Rasul Muh SAW di dalam Surga”. ... Amin ya Robbal Alamin...

Labels: , , , ,

Saturday, March 07, 2009

Makan enak sambil melihat Kereta Api

Menyuapin anak di Pos palang pintu KA
Desa Banyuraden, Gamping, Sleman

Ada cara mudah supaya anak bisa menghabiskan makanan yang sudah disiapkan oleh para orang tua. Yaitu dengan mengajak anak pergi ke jalur lintasan KA / ke post palang pintu KA untuk melihat KA Ekonomi, KA Eksekutif, KA Barang, KA Pramex (Prambanan Express) yang melintas sambil menyulangi / menyuapin mereka makan pagi/sore.

Hal ini banyak dilakukan oleh para orang tua di Yogyakarta, bisa dilihat di beberapa titik lokasi, antara lain dibawah jembatan layang Lempuyangan, di sisi timur dan barat stasiun KA Lempuyangan, di dekat pos palang pintu Banyuraden, dan didaerah2 lainnya sepanjang rel KA.
Ramainya orangtua dan anak2 yang berkumpul menyaksikan KA yang lalu lalang menjadi pasar tersendiri bagi para pedagang asongan, dengan menjajakan sate ayam, rokok, Bakpao, kacang dan jagung rebus, dll.

Ada kebahagiaan terpancar pada diri anak2 kita pada saat melihat KA
dan merasakan terpaan angin dari KA yang melintas didekatnya. Seperti pada video berikut ini:


Sudah pernah mencoba "membahagiakan" anak2 anda saat makan dengan mengajaknya melihat KA? Selamat mencoba... Pasti seru.

Uji nyali bagi anak2. "Tenang Nak, KA masih jauh,
Abi juga takut mati... he2! "

Labels: , , ,