Google

Thursday, January 31, 2008

Bangsa dengan budaya (tidak) selamat?





Akhirnya, pipa gas Pertamina yang melintasi kawasan semburan Lapindo Brantas meledak juga. Hal ini sudah dikhawatirkan sejak awal bencana lumpur panas Lapindo. Yang pasti, sudah 7 orang dipastikan tewas, belasan lainnya luka-luka. Perusahaan pengguna gas sudah harus bersiap-siap kehilangan pasokan gas. Pertamina sedang menghitung kerugian, sambil berharap akan dibayar oleh penanggungjawab banjir lumpur di lahan Lapindo.

Terlepas dari polemik penanggung jawab bencana lumpur panas Lapindo, yang menarik untuk dikaji adalah Apakah kita (baca: bangsa Indonesia) memiliki budaya dan manajemen yang baik untuk mengelola keselamatan (safety) ? Ini untuk menjelaskan mengapa kasus ketidakselamatan terus berjatuhan dari hari ke hari.

Kapan saja, dimana saja
Konon setiap tahun terdapat 30.000 nyawa meregang di jalan raya. Mulai dari pengendara motor roda dua, kendaraan pribadi, angkutan umum, kereta api, pesawat terbang sampai ke kapal. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari mengantuk, rambu lalu lintas yang tidak jelas, kendaraan tidak laik jalan, gengsi kebut-kebutan sampai ke mengejar setoran (dari metro mini sampai pesawat terbang).


Keselamatan manusia dapat berakhir kapan saja. Di saat liburan, maksud hati menikmati keindahan alam, jembatan gantung malah runtuh. Ingin menikmati pantai, malah terseret arus. Mencoba rafting, kapal karet terbalik. Di tempat para cendik cendekia, impian menjadi sarjana bisa terhambat gara-gara atap sekolah jebol.

Organisasi pelayanan kesehatan, yang semestinya menjunjung tinggi keselamatan, pun belum tentu aman. Di Indonesia belum ada survei berskala nasional menghitung ketidakselamatan pasien di rumah sakit. Di Amerika Serikat, setiap tahun diperkirakan ada 44.000 sampai 98.000 pasien tidak selamat karena medical error.

Indonesia secara umum adalah daerah rawan gempa, tetapi sebagian besar bangunan dibuat dengan konstruksinya tidak tahan terhadap gempa.

Sistem dan budaya
Ketidakselamatan itu konon merupakan kesalahan sistem, bukan kesalahan individu. Beberapa petuah menyarankan jangan menyalahkan. Korban yang tewas, cacat, luka-luka, maupun petugas yang dimutasi dan dipecat dari pekerjaan, atau bahkan dihukum penjara sampai dengan bunuh diri semuanya adalah korban dari manajemen keselamatan yang tidak becus. Salah satu kuncinya adalah dengan memperbaiki sistem yang dapat menapis kemungkinan munculnya insiden.

Sistem yang baik, konon mampu mendeteksi sebelum kecelakaan terjadi (near miss). Sistem yang baik katanya harus bersifat adaptif dan mudah menyesuaikan dengan lingkungan. Para ahli yang terlibat dalam tim penanggulangan sudah memperkirakan bahwa pipa gas Pertamina berisiko terkena dampak peningkatan suhu. Manajemen risiko mungkin sudah dilakukan, tetapi barangkali kurang cepat, kurang tepat atau (sialnya) tidak sempat.

Aspek budaya mungkin bisa menjelaskan mengapa bangsa kita tidak peduli dengan keselamatan. Salah satu suporter klub sepakbola terkenal dari Jawa Timur disebut sebagai Bonek, karena bisa nekat berbuat apa saja. Ada juga pasukan berani mati yang tidak hanya berani mati untuk membela kemerdekaan tetapi juga membela calon presiden.

Jangan-jangan awal dari semuanya adalah ketidakberdayaan bangsa Indonesia dalam berkehidupan. Di Asia Tenggara, laju kematian ibu melahirkan maupun kematian bayi paling tinggi. Kejadian tuberkulosis nomer tiga paling banyak di dunia setelah Cina dan India. Tidak terhitung lagi (karena hitungannya berbeda-beda) berapa banyak masyarakat kita yang miskin, tidak memiliki pekerjaan, tidak berpendidikan dan tidak kuat membayar pelayanan kesehatan. Lelah dengan ruwetnya persoalan hidup, isu keselamatan (di dunia) barangkali bukan prioritas. Namun, tidak berarti mereka yang lebih sejahtera juga memiliki budaya selamat. Meskipun sudah ada tulisan di ruang tunggu pesawat untuk tidak mengaktifkan handphone, tetap saja masih ada penumpang yang asyik bertelpon ria ketika sudah di pesawat.

Budaya keselamatan
Menteri Kesehatan pernah mencanangkan gerakan keselamatan pasien. Menteri Perhubungan juga selalu menekankan pentingnya keselamatan pemudik setiap lebaran. Menteri Agama juga concern dengan keselamatan para jemaah haji. Jika demikian, keselamatan mestinya menjadi kepentingan bersama. Tetapi apakah ini sudah menjadi nilai, kepercayaan, keyakinan bangsa kita?

Budaya keselamatan (safety culture) memang merupakan istilah baru, yang menjadi populer semenjak kasus kebocoran reaktor Nuklir Chernoby tahun 1986. Ada berbagai definisi, tetapi pada intinya ini berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh suatu kelompok tentang nilai-nilai bersama (shared values) antar anggota kelompok/organisasi yang tidak muncul sesaat (instan) tetapi sudah mengendap melalui proses yang memerlukan waktu. Budaya ini juga berkait dengan kehendak yang kuat untuk belajar dari setiap kesalahan, insiden maupun kecelakaan. Kontribusi dari setiap individu yang menerapkan budaya ini terkait dengan sistem penghargaan (reward) dan kinerja kelompok atau organisasinya.

Mungkin kita perlu mengidentifikasi mengapa ada organisasi atau kelompok yang berhasil menerapkan budaya keselamatan di Indonesia. Praktek terbaik itulah yang perlu dibagi bersama. Kalau perlu mendapatkan penghargaan. Sehingga tidak perlu membuat Dewan Keselamatan Nasional atau Undang Undang Keselamatan Nasional.

Kita sudah memiliki undang-undang lalu lintas yang mewajibkan pengendara motor menggunakan helm. Tetapi, pada awalnya didemo habis-habisan. Saat ini sudah lebih baik. Tetapi jika helmnya belum aman, siapa yang peduli? Jangan-jangan penggunanya sendiripun juga tidak peduli.

Gerakan keselamatan kita juga masih diskriminatif. Saat mengunjungi wilayah Tanah Karo pasca munculnya kluster kasus flu burung, beberapa pejabat menggunakan masker dan baju khusus. Tetapi bawahannya tidak, apalagi masyarakat setempat. Alih-alih mempromosikan keselamatan, dampratan dan caci makilah yang muncul.

Sehingga, salah seorang teman, meskipun setuju dengan pemberdayaan teknologi nuklir untuk kesejahteraan manusia, menolak keras ide pembangunan PLTN. Katanya, selama tidak memiliki budaya yang menjunjung tinggi keselamatan dan didukung dengan manajemen keselamatan yang baik, bisa-bisa tidak selamatlah seluruh bangsa ini.

DIKUTIP DARI

http://anisfuad.wordpress.com/

Labels:

Wednesday, January 30, 2008

Apoptosis: Bila Sel Berkurban


Setiap tanggal 10 Dzulhijah umat Islam merayakan hari raya Idul Adha atau yang di Indonesia sering kita sebut sebagai hari raya kurban. Hari raya yang berlatar belakang dari salah satu episode kehidupan keluarga Ibrahim as ini memiliki hikmah agar kita dapat meneladani nabi Ibrahim dan nabi Ismail terhadap perintah Allah SWT. Lalu apa hubungan antara hari raya kurban dengan tulisan ini? Mari kita telusuri bersama-sama

Nun jauh dari penglihatan kita, ada makhluk Allah SWT yang terdapat dalam tubuh kita dan berukuran sangat kecil bernama sel. Seperti makhluk hidup lainnya, sel pun akan mengalami kematian. Dalam sehari, milyaran sel dalam tubuh manusia mengalami kematian massal. Apakah hal itu merupakan kelainan atau suatu penyakit? Jawabannya tentu bukan. Hal itu adalah gejala fisiologis yang disebut kematian terprogram sel atau apoptosis. Apoptosis tidak hanya dijumpai pada manusia, namun ditemukan juga pada semua makhluk hidup multiseluler baik hewan maupun tumbuhan. Dari sudut pandang etimologis, apoptosis berasal dari dua suku kata bahasa latin yaitu Apo dan ptosis yang memiliki arti gugur. Istilah tersebut diambil melalui analogi dedaunan yang rontok secara bersamaan pada saat musim gugur di daerah sub tropis.

Berkurban, bukan bunuh diri

Berdasarkan jenisnya, kematian yang terjadi pada sel setidaknya dapat dibedakan menjadi dua. Kematian pertama adalah nekrosis. Sel yang mengalami kematian secara nekrosis umumnya disebabkan oleh faktor dari luar secara langsung. Misalnya kematian sel dikarenakan kecelakaan, infeksi virus, radiasi sinar radio aktif atau keracunan zat kimia. Tanpa adanya tekanan dari luar, sel tidak akan dapat mati secara nekrosis.

Jenis kematian kedua adalah apoptosis. Sel yang mengalami apoptosis, sejatinya adalah sel normal dan sehat. Namun dikarenakan munculnya perintah berupa sinyal-sinyal biokimia, sel akan mati. Mirip dengan kisah Nabi Ismail as yang menyerahkan jiwa raganya karena perintah Allah SWT melalui mimpi ayahanda Ibrahim as, sel yang melakukan apoptosis pun dengan taat akan menyerahkan jiwa raganya untuk mati. Bila sinyal kematian sudah ditangkap, tanpa alasan apapun sel tidak akan menolak dan memulai proses apoptosis. Kebanyakan ilmuwan di dunia menyatakan apoptosis adalah peristiwa bunuh diri sel. Namun dalam kenyataannya, apoptosis bukan sekedar kematian sia-sia. Di balik apoptosis, banyak manfaat dan hikmah yang dirasakan oleh individu yang disusunnya dan juga sel-sel dari generasi selanjutnya. Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat dan sebab terjadinya apoptosis, baik terhadap sel itu sendiri maupun bagi individu yang disusunnya.

Mekanisme keseimbangan (homeostasis)

Peristiwa apoptosis tidak akan mengganggu fisiologi tubuh organisme. Juga tidak akan mengurangi jumlah sel dalam satu individu. Hal itu dikarenakan peristiwa apoptosis selalu diikuti dengan pertambahan jumlah sel melalui mekanisme reproduksi sel.

Apoptosis adalah kematian terprogam sel dalam rangka menjaga keseimbangan jaringan dan organ yang disusun oleh sel tersebut. Dapat kita bayangkan apabila dalam suatu jaringan terjadi pembaharuan sel secara terus-menerus tanpa diikuti pengurangan jumlah sel yang sudah tidak produktif, maka akan terjadi populasi sel yang berlebihan. Salah satu akibat dari kegagalan kelola itu adalah sel yang semestinya sudah dieliminasi menjadi berubah sifat dan karakter. Hal tersebut yang disebut mutasi yang mengawali terjadinya sel kanker. Pada dasarnya, apoptosis memberi kesempatan kepada sel generasi baru untuk bekerja secara optimal.

Merupakan bagian dari pertumbuhan

Hewan bertulang belakang (vertebrata) memiliki bentuk embrio yang hampir sama pada masa awal pembentukan. Pada masa perkembangannya, spesies akan berubah bentuk embrio secara spesifik sesuai dengan ciri khas masing-masing.

Awal dari embrio hanya berbentuk sebongkah daging. Namun perlahan-lahan bongkahan daging tersebut akan berubah bentuk menjadi kepala, badan dan anggota gerak. Contoh lain apoptosis adalah terbentuknya jejari tangan dan kaki. Pahatan-pahatan alami itulah yang menyebabkan bentuk organ tubuh menjadi bentuk yang sempurna dan dinamis. Bentuk abnormal bawaan polydactyly (jari tangan atau kaki berjumlah lebih dari lima) atau brachydactyly (dua jari tangan atau kaki gagal berpisah satu dengan yang lain) adalah salah satu contoh dari kelainan genetika yang disebabkan karena proses apoptosis yang berjalan tidak normal saat perkembangan embrio.

Mekanisme penghancuran sel-sel tidak berguna

Usia sel dalam tubuh makhluk hidup multiseluler tidaklah sama dengan usia individu. Mereka selalu mengalami regenerasi secara periodik. Sebagai contoh sel darah merah manusia berumur sekitar 120 hari dan sel korpus luteum dalam indung telur selalu berganti mengikuti siklus menstruasi pada manusia dan siklus estrus pada hewan memamah biak.

Regulasi sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan yang dimaksud tentunya bukan kebal dari tusukan atau dapat makan beling seperti kuda lumping. Kekebalan di sini adalah kemampuan tubuh untuk melawan bibit penyakit atau benda asing lain yang masuk ke dalam jaringan tubuh. Sistem kekebalan tubuh pada kebanyakan makhluk hidup multiseluler dipegang peranannya oleh sel B dan sel T. Apoptosis dapat dirangsang oleh sel imunitas, sebagai sel pembunuh, sel T (killer T cell) memiliki kemampuan menebar berbagai macam sinyal (dalam hal ini protein), salah satunya yang dikenali oleh sel sebagai faktor kematian.. Dalam keadaan normal, sel T berada dalam keadaan tidak aktif. Aktivasinya dapat dirangsang apabila terdapat benda asing yang akan dikenali sebagai antigen. Dalam hal tersebut, antigen dapat berupa sel yang tidak sempurna/rusak, virus dan bibit penyakit lainnya.

Suatu respon stress

Layaknya makhluk hidup, sel pun dapat menderita stress. Keadaan lingkungan yang di luar kebiasaan atau abnormal adalah pemicu utama terjadinya stress pada sel. Respon sel dalam menghadapi stress dapat bervariasi, salah satu diantaranya adalah sel akan mengalami apoptosis. Faktor yang dapat menyebabkan sel menjadi stress misalnya adalah suhu yang meningkat, kelaparan ataupun keracunan. Stress yang dialami pada beberapa jenis sel dapat memicu terjadinya apoptosis.

Program kematian yang terencana dan dengan seleksi ketat

Walaupun apoptosis adalah gejala fisiologis yang pasti terjadi, namun untuk melakukan apoptosis tidak semua sel dapat melakukan sekehendaknya. Mirip tentara yang akan berangkat ke medan perang. Untuk melakukan apoptosis, sel melalui seleksi ketat. Seleksi tersebut dapat berupa protein yang berfungsi memicu terjadinya apoptosis atau bahkan protein yang dapat menghalangi terjadinya apoptosis.

Sinyal apoptosis dapat berasal dari luar maupun dari dalam sel. Dari luar sel, sinyal apoptosis dibawa oleh Sel T, yaitu protein Fas atau sinyal kematian lainnya misalnya protein Tumor Necrosis Factor τ (TNF). Bila protein-protein tersebut berikatan dengan masing-masing reseptornya, maka proses apoptosis dimulai. Sinyal apoptosis tersebut ditangkap oleh death domain yang teraktivasi oleh kehadiran Fas dan TNF. Sebelum dilanjutkan, apoptosis diyakinkan kembali untuk diteruskan atau dihambat melalui mekanisme seleksi oleh protein FLIP (Flice/caspase-8 inhibitory protein). Ekspresi yang berlebihan dari FLIP, akan menyebabkan proses apoptosis terhenti. FLIP inilah sebagai penyeleksi awal dan memastikan apakah sel layak "berkurban" atau tidak. Model penghambatan apoptosis melalui mekanisme FLIP terjadi pada apoptosis ekstrinsik yaitu mekanisme apoptosis dengan sinyal kematian berasal dari luar sel. Bila ekspresi FLIP rendah, maka sinyal kematian akan diteruskan oleh mediator apoptosis selanjutnya yaitu caspase-8.

Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kondisi sel. Beberapa protein dapat terekspresi pada kondisi lingkungan yang ekstrem. Protein Bax, yang merupakan anggota keluarga protein Bcl-2, merupakan protein pembawa sinyal apoptosis dari dalam sel. Ekspresi yang berlebihan dari Bax dalam sitoplasma, dapat menyebabkan membran mitokondria berlubang. Mitokondria adalah organ sel yang berfungsi sebagai tempat pembangkit energi sel. Rusaknya membran mitokondria menyebabkan sel kehilangan energi dan salah satu protein terpenting di dalamnya, yaitu cytochrome C lepas menuju sitoplasma. Sebelum Bax merangsek membran mitokondria, kerja protein tersebut harus mendapat izin "berkurban" terlebih dahulu dari protein Bcl-2. Bila tidak mengantongi izin, maka ekspresi protein Bcl-2 akan meningkat dan mendesak keberadaan protein Bax sehingga apoptosis tidak terjadi. Kehadiran cytochrome C di dalam sitoplasma dapat menyebabkan teraktivasinya protein Apaf-1, yang nantinya bersama-sama dengan caspase-9 akan melanjutkan perjalan akhir dari sinyal kematian. Mekanisme tersebut merupakan bagian dari jalur apoptosis intrinsik, yang dilihat dari asal sinyal kematian yaitu dari dalam sel.

Tidak menyusahkan pihak lain

Perjalanan akhir sinyal apoptosis, akan dieksekusi oleh salah satu anggota keluarga protein caspase, yaitu caspase-3. Bila sinyal apoptosis sudah mencapai caspase-3, maka kepastian dari apoptosis sudah final. Caspase-3 akan memotong-motong protein histon yang berfungsi mengikat rangkaian DNA, menjadi beberapa bagian. Salah satu ciri khas dari sel yang mengalami apoptosis yaitu bentuk sel menjadi bulatan-bulatan kecil. Berbeda dengan kematian sel akibat nekrosis yang berbentuk tidak beraturan, bentuk bulatan-bulatan kecil ini dimaksudkan untuk memudahkan dan meringankan tugas makrofage yang berfungsi sebagai "mobil jenazah" untuk mencerna sel yang mati akibat apoptosis dan diangkut menuju sistem pembuangan. Demikian mekanisme apoptosis tersebut berjalan tiap hari tanpa dirasakan oleh si empunya sel. Bila dilihat dari jumlah sel yang mati "mendadak" secara bersamaan, tingkat ketaatan sel tersebut memang sangat mengagumkan. Sistem seleksi dan proses penerusan sinyal kematian itu juga didukung oleh kerja gen-gen yang bekerja sangat terkoordinasi.

Sampai saat ini studi tentang apoptosis banyak dilakukan dan menjadi topik hangat di beberapa bidang kajian. Dalam bidang kesehatan salah satunya dalam pencarian metode pengobatan baru untuk menghentikan perbanyakan sel kanker, selain itu apoptosis banyak dipelajari dalam cabang imu teratologi, yaitu ilmu yang mempelajari terjadinya penuaan pada makhluk hidup. Dalam bidang reproduksi pun dipelajari bagaimana memperpanjang usia subur dari organ reproduksi terutama dari hewan ternak.

Penulis adalah Anom Bowolaksono kandidat doktor pada Okayama University, Japan. Bidang kajian yang ditekuni saat ini adalah studi tentang apoptosis sel korpus luteum ruminansia.

Sumber bacaan:
[1] Lockshin RA, Zakeri Z. (2004). When Cells Die II: A Comprehensive Evaluation of Apoptosis and Programmed Cell Death. Wiley-Liss, New York.

[2] Shi, Y., Cidlowski, J., Scott, D., Wu, J., and Shi, Y.-B. (2003) Eds. Molecular Mechanisms of Programmed Cell Death. Kluwer Academic/Plenum, New York

Labels: , ,

Sunday, January 20, 2008

Inspirasi untuk Kirim-kirim SMS ungkapan lebaran

    Kiriman SMS ungkapan lebaran

Setiap datangnya lebaran (Haji maupun Fitri) sudah menjadi tradisi bagi para pemegang HP (handphone) untuk saling berkirim sms ucapan selamat lebaran. Dibawah ini adalah beberapa ungkapan yang bisa dijadikan inspirasi utk berkirim2 sms lebaran. Ungkapan ini bentuknya bervariasi mulai dari yg biasa/standart hingga yg menggunakan kata2 mutiara/indah, dan dlm bahasa Jawa.


Standart :

  1. Taqobbalaullahu minna wa minkum...Mengucapkan Selamat Idul Fitri, minal Aidhin wal Faidzin. mohon maaf lahir batin...sengaja-tidak sengaja, dst.

  2. Selamat berbahagia dengan takwa.

  3. 'idum mubarak kullu 'am wa antum bi khair, shalatana wa takhasysyu'ana wa tadharru'ana.


Menggunakan kata-kata mutiara / indah:


  1. Kekhilafan: ketidaksengajaan, kesalahan: suatu kewajaran, kejujuran: suatu kemuliaan, met Idul ...

  2. Sebening embun di pagi hari, bisakah kita seperti itu? Bisakah aku? Dengan maaf dari sahabat semua atas sgala khilaf dan salah. Minal Aidzin....

  3. Titik embun diatas daun, Jatuh kebumi laksana hujan. Dosa berjibun mohon diampun, Salah dan khilaf mohon dimaafkan. Slmt idul ....

  4. Tikar pandan tempat bersimpuh, Duduk bersila datuk dan datin.

    Kami haturkan jari sepuluh, Mohon maaf lahir dan batin...

  5. Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa. Dalam lautan khilaf, ada samudra maaf. Slmt idul ....

  6. Jika smua harta adlh racun, maka zakatlah penawarnya. Jika sluruh umur adalah dosa, maka a

  7. Matahari berzikir, angin bertasbih, pepohonan memuji keagunganMu, Marhaban ...

  8. Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh. Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan iman.

  9. Tak slamanya... mata memandang dgn ramah, hati membelai dgn jernih, mulut bicara dgn santun. Hanya ada 1 kata.. maaf ... dst.

  10. Firdaus yg indah lagi berseri, menjadi hiasan di Aidil Fitri. SMS dikirim pengganti diri, tanda ingatan tak layu dihati. Mohon maaf ... dst.

  11. Smoga ibadah kita dihari2 berikutnya sebaik ibadah Ramadhan& kita diberi waktu bertemu Ramadhan di thn depan. Slmt idul ....

  12. Langkah kian terseret, semangat kian tersurut, jangan biarkan tubuh turut lebur dlm lemah. Lapangkan hati mohon ikhlas. Slmt idul ....

  13. Jemari tak sempat berjabat, wajah tak sempat bertatap, lidah tak sempat mengucap, namun hati tetap mengharap kerelaan utk saling memaafkan. Minal Aidzin... .

  14. Satu bulan mulia telah kita lalui, semoga harapan dan doa senantias terkawal oleh rahmat dan ridhoNya. Met Idul ... .

  15. Bulan yg dipenuhi rahmatMu telah berlalu, teriring kumandang takbir yg tak henti2 membesarkan namaMu,terbetik sebuah rasa sesal atas kekhilafan setahun lalu. Mohon maaf... .

  16. Kesalahan dan kealpaan slalu ada pd stiap insan, maka jika tangan tak sempat berjabat, sms sebagai penggantinya. Mohon maaf... .

  17. Seucap kata membuat kita percaya, sekecil luka membuat kita kecewa, setulus hati saya mengucapkan slmt idul fitri. Maaf lahir batin. Smoga benar2 kembali ke fitroh.

  18. Perkataan yg indah adalah “Allahu Akbar”. Lagu yang merdu adalah “Adzan”. Media yg terbaik adalah “Al Quran”. Senam yang sehat adalah “Sholat”. Diet yg sempurna adalah “Puasa”. Kebersihan yg menyegarkan adalah “Wudhu”. Perjalanan yg indah adalah “Haji”. Khayalan yg baik adalah slalu ingat akan “Dosa& Taubat”... .

  19. Ya Allah, Sayangilah & mulyakanlah Sdrku ini. Bahagiakanlah keluarganya, Berkahilah rizkinya, jauhkanlah dari segala fitnah& marabahaya, Terimalah amal ibadahnya... Amien. .

  20. Mohon DELETE error-error file salahku, SHUTDOWN smua prasangka & khilaf, RESTART langkah dgn bijaksana, SAVE AS amal sebanyak2nya. ... dst.


Berbahasa Jawa / Inggris :

  1. I wanna say 4give my sains, 4get all heartache, May our hearts purified from all mistakes. Lets start a whole new relationship. Happy idul Fitri 14... H.

  2. Taqobbalaullah... Ngaturaken sugeng riyadi, Minal Aidzin ..nyuwun pangapunten sedoyo kalepatan kulo.

  3. Mbah Amat tumbas inten,menawi lepat nyuwun pangapunten. Bandeng iwak teri, sugeng idul fitri...

  4. Sumanaring suryo wayah ratri cinondro resik ing wardoyo. Ngaturaken Sugeng Riyadi 1 Syawal 1428 H, Nyuwun gunging samodro pangaksami lahir bathos. Mugi Gusti kang Murbeng Dumadi maringi berkah lan kamulyan dhumateng kita sedhaya.. Amin.

Labels:

Friday, January 18, 2008

Materi Khutbah Jum'at yg kedua kalinya di Masjid Al Jama' Gadingan, Desember 2007

HATI-HATI LAH DENGAN WAKTU LUANG

Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk lebih memilih jalan yang gampang/ringan/ menurun daripada jalan yang sukar/berat/mendaki. Lebih memilih santai ketimbang banyak kerja. [QS. Al Balad (90) : 11]

10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan [Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan],

11. Tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.

12. Tahukah kamu Apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?

13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,

14. Atau memberi Makan pada hari kelaparan,

15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

16. Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

17. Dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Santai pada timbangan yang proporsional memang bagus. Karena itu bermakna istirahat. Dari istirahatlah keseimbangan baru bisa lahir. Dengan istirahat, lelah bisa tergantikan dengan kesegaran baru.

Tapi ketika santai tidak lagi proporsional, yang muncul adalah hura-hura dan kemalasan. Orang menjadi begitu hedonis. Orientasinya bergeser dari keimanan kepada serba kesenangan. Pada saat itu, santai tidak cuma menggusur jenuh, tetapi juga kewajiban-kewajiban. Bisa kewajiban sebagai suami, anak, warga masyarakat, juga sebagai hamba Allah SWT.

Perjalanan waktu yang kita lalui selama tahun 2007 lalu penuh dengan hari-hari libur dan cuti bersama. Di bulan Oktober, 2 minggu lamanya (bahkan lebih) libur Hari Raya Idul Fitri, lalu pada bulan Desember ini pun sejak tanggal 20 – 26 Desember 2007, dilanjutkan dengan tanggal 31 Desember 2007 sebagai libur kejepit pergantian tahun 2008.

Diantara ciri orang beriman diantaranya adalah berhati-hati dengan perbuatan yang sia-sia. Allah SWT berfirman [QS. Al Mu’minun (23) : 1-3]

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,


Rasulullah SAW telah mewanti-wanti para sahabat agar berhati-hati dengan waktu senggang. Beliau bersabda, ”Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhori).

Apabila kita diberi nikmat sehat dan waktu senggang tapi digunakan untuk sesuatu yang tidak berguna maka akan sangat merugilah kita sebagai orang beriman.

Rasulullah SAW juga telah bersabda, ”Salah satu tanda kebaikan dari keislaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya”.


Ada banyak cara menggusur letih dan jenuh

Letih dan jenuh kadang tidak cuma bisa disegarkan dengan santai. Ada banyak cara agar penyegaran bisa lebih bermakna dan sekaligus terjaga dari lalai.

Para sahabat Rasul biasa mengisi waktu kosong dengan tilawah, zikir, dan sholat sunah. Itulah yang biasa mereka lakukan ketika suntuk saat jaga malam. Bergantian mereka menunaikan shalat malam.

Bentuk lainnya adalah bermain dengan istri dan anak-anak. Bukan dengan asyik sendirian menikmati hiburan, pergi kesana kemari sendiri, lalu pulang ke rumah menjadi masalah dengan istri dan anak2. Rasulullah SAW pernah lomba lari dengan Aisyah RA. Kerap juga bermain ”kuda-kudaan” bersama dua cucu beliau, Hasan dan Husein. Dari sini, santai bukan sekedar menghilangkan jenuh. Tapi juga membangun keharmonisan keluarga.

Rasulullah SAW mengatakan, ”Orang yang cerdik ialah yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah.” (HR. Abu Daud)

Ada pihak lain yang mengintai kelengahan kita

Pertarungan antara hak dan batil tidak kenal istilah damai. Pertarungan akan tetap dan terus berlangsung hingga kita mati/ hingga hari kiamat tiba. Dari situlah, saling mengintai dan saling mengalahkan menjadi hal lumrah. Dan kewaspadaan menjadi hal yang tidak boleh dianggap ringan.

Pihak yang jelas-jelas melakukan pengintaian dan berusaha mengalahkan manusia adalah iblis dan para sekutunya yang merupakan musuh abadi manusia. Allah SWT telah membocorkan hal itu dalam firman Nya [QS. Al A’raaf (7): 16-17]

16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).


Pihak lain adalah kelompok manusia yang tidak suka dengan perkembangan Islam. Mereka selalu mengintai kelemahan umat Islam, mengisi rumah-rumah umat Islam dengan hiburan yang melalaikan. Bahkan, mengkufurkan.

Kita saksikan di tayangan2 TV, pada saat-saat liburan itu, berbagai program tayangan film, musik, dll dikemas secara menarik ditawarkan untuk pemirsa anak-anak, dewasa hingga orang tua. Semuanya untuk membuat kita lalai, dengan duduk berjam-jam menonton TV dari pagi hingga larut malam. Masih banyak upaya lain orang kafir untuk menghancurkan Islam. Karena itu, berhati-hatilah dengan waktu luang. Kalau tidak bisa diisi dengan yang produktif, setidaknya isilah dengan yang tidak melalaikan.

Tidak ada yang tanpa batas di dunia ini. Karena sunnatullah dalam alam, semua tercipta dalam takaran tertentu, termasuk umur manusia. Kita semua akan mati, waktu-waktu yg kita lalui semuanya akan menghantarkan kita ke kematian, sehingga marilah kita isi sebaik-baiknya dengan beramal untuk bekal sesudah wafat. [QS. Al Anbiya’ (21) : 1]

1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).

Labels:

Materi Khutbah Jum’at Pertamaku di Masjid Al Jama’ Gadingan Banyuraden Sleman Yogyakarta, 9-11-2007

Pengelompokan umat Islam berdasarkan antusiasme/ gairah/ semangatnya


Jamaah Sholat Jum’at Masjid Al Jama' Gadingan Yang berbahagia dan semoga Dirahmati Allah..

Pertama2 dan yg paling utama, marilah kita panjatkan puji syukur atas nikmat iman, islam, keshtn, ksemptn, musim hujan & nikmat2 lain yg tdk mungkin bisa disebutkan apalagi dituliskan 1 per 1, bahkan jika seandainya air laut dijadikan sbg tintanya....

Yang kedua, marilah tidak henti2nya pula kita panjatkan sholawat+salam kpd Nabi Agung Muhammad.SAW, kelg, sahabat, yg tlah membebaskan umat manusia dr jaman kejahiliahan/ kegelapan menuju ke jaman yg penuh berkah dan nur ilahi, yaitu Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Semoga keselamatan juga tercurah kpd kita smua kaum muslimin yg tetap stia mengikuti sunnah2 nya hingga hari kiamat... Allahumma Amin..

Sebagai khotib Jum'at, perkenankan kami mengajak jamaah skalian untuk terus menerus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, dengan sebenar2nya takwa, meningkat dari waktu ke waktu, dari 1 jum’at ke jum’at berikutnya, dari 1 Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, hingga ajal kita menjemput, dan kita tergolong orang2 yg meninggal dgn khusnul khotimah.

Jamaah Sholat Jum’at Yg Dirahmati Allah…

Apabila kita cermati, Dlm kehidpn kita di dunia ini, jika dilihat dari antusiasme/ gairah/ semangatnya, umat Islam dapat digolongankan menjadi 3 kelompok : sebagaimana disebutkan pada ayat yg telah dibacakan diawal khutbah ini

32. Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar. (Q.S. Al Fathir: 32).

Didalam penjelasan terjemahan disebutkan bahwa [1260] Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya Amat banyak dan Amat jarang berbuat kesalahan.

Kelompok 1 : MEREKA YANG “LEBIH DAHULU” DALAM BERBUAT KEBAIKAN. Mereka adalah Pioner!! Rangking 1. Apa yang memberikan kekuatan kepada MEREKA YANG “LEBIH DAHULU” ialah ketaatan mereka kepada Allah dan kerendahan hati mereka di hadapan-Nya.
Apa saja perintah dan larangan yg datang dari Allah & Rasul Nya ia akan bersikap : Sami’na wa ato’na ! Siap, laksanakan (Perintah) / Siap, tinggalkan! (Larangan).

Keimanan mereka yang tulus memberi mereka semangat yang besar untuk berlomba-lomba dalam memperoleh ridha Allah. Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa mereka yang berusaha dan berjuang di jalan Allah dengan harta dan diri mereka akan diberi derajat yang tinggi di sisi Allah:

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad demi membela agama Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad di atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. Yaitu beberapa derajat daripada-Nya ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. An-Nisa’: 95-6).

Jamaah jumat yg dimuliakan Allah..

Kelompok 2 : MEREKA YANG “PERTENGAHAN” adalah orang-orang yang lebih memilih jalan tengah daripada berusaha keras dengan hati dan jiwa mereka untuk memperoleh ridha Allah. Kadang smangat dlm ibadah, kdg males. Sebagaimana kebanyakan umat Islam di bulan Ramadhan.

Tak diragukan lagi, kondisi mereka diakhirat tidak akan sama dengan mereka yang lebih dahulu dalam beramal (Kelompok I).

Di samping itu, Allah telah menyebutkan KELOMPOK KETIGA di kalangan orang-orang Islam: yaitu mereka yang tertinggal dalam hal gairah untuk beramal. Sikap mereka digambarkan seperti ungkapan : Sami’na Wa ’ashaina. (kami dengar&kami maksiyati) ...

Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran).” (Q.s. an-Nisa’: 72).

"medan pertempuran" dapat berarti =mencari ma’isyah, kuliah, beramal sholih, melaksanakan printah, meninggalkan larangan.

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang dikutip sebelumnya dari Surat Fathir, orang-orang semacam itu menganiaya diri mereka sendiri, dan keadaan mereka di akhirat akan mencerminkan perbedaan itu.

Sementara mereka yang lebih dahulu dalam beramal akan memperoleh derajat tertinggi dalam pandangan Allah, tetapi mereka yang lalai akan melihat usaha mereka hilang kecuali jika mereka bertobat dan mengganti kelalaiannya. Dua ayat dari al-Qur’an dapat dikutip sebagai contoh tentang keadaan masing-masing :

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad demi agama Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (Q.s. at-Taubah: 20).

Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan pahala amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Q.s. al-Ahzab: 19).

Termasuk dalam golongan manakah kita saat ini? Hati Kita sendiri yg bisa menilai. Apakah Kelp I (Pioner), Kelp II (Pertengahan), atau Kelp III (Pengekor). Mari tingkatkan, bertahap sesuai kemampuan kita masing-masing, jika masih di kelompok III berusaha menjadi Kelompok II, jika masih di kelompok II menjadi kelompok I.

Sesungguhnya surga tidak dapat diraih dgn bermalas2an.

Yogyakarta, 9-11-2007

Labels:

Tuesday, January 08, 2008

My Family

Hanif Abdul Karim diapit Umi dan Abinya, menikmati santap siang di Taman Wisata Kuliner Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Ahad, 6 Januari 2008

Labels: